Sabtu, 23 Januari 2016

Psikologi matematika: Ide dari sebuah skema




Pada bab sebelumnya, pembahasan hanya ditujukan pada konsep-konsep tunggal dengan sifat-sifat alaminya. Pada dasarnya setiap konsep merupakan turunan dari konsep-konsep yang lain sehingga akan membentuk konsep baru yang pada akhirnya akan menimbulkan rangkaian-rangkaian konsep. Tetapi pada setiap tingkat bisa dipilih penggolongan-penggolongan yang berlainan, membentuk suatu hirarki yang berbeda-beda. Mobil dapat digolongkan sebagi kendaraan (dengan bus, kereta api, pesawat terbang); sebagai lambang status (dengan gelar, alamat yang baik, baju bulu binatang Mink ); sebagai sumber pendapatan dalam negeri (dengan tembakau, minuman keras, lisensi anjing); sebagai barang ekspor (dengan piringan hitam, Wisky Scotch, bahan pakaian), dan seterusnya. Konsep-konsep golongan yang jadi pusat perhatian kita sampai sekarang ini bukanlah jenis satu-satunya. Diberikan suatu kumpulan, tidak dari objek-objek tunggal tetapi dari pasangan objek-objek, yang kita mungkin jadi sadar tentang sesuatu yang sama-sama ada pada pasangan itu.
Misalnya: apabila kita memiliki konsep dokter, maka dokter ini dapat digolongkan sebagai suatu jenis profesi jika digabungkan dengan konsep guru, arsitek, pengusaha.
            Jika kita diberikan kumpulan pasangan objek-objek, mungkin kita dapat melihat sesuatu yang sama, contohnya:
         Anak Ayam (kuthuk) : Ayam ; Anak Anjing (kirek) : Anjing ; Anak Kucing : Kucing
dari pasangan-pasangan tersebut dapat di hubungkan ”... anak dari…”.
   Surabaya : Jawa Timur ; Semarang : Jawa Tengah; Bandung : Jawa Barat
Dari pasangan–pasangan  tersebut dapat dihubungkan dengan ”... ibu kota propinsi dari....”
Ide yang menghubungkan tiap pasangan ini disebut relasi. Dalam matematika relasi ini dapat dituliskan sebagai pasangan berurut, dengan cara:
1.      Tiap pasangan ditulis dalam tanda kurung.
2.      Memperhatikan urutan penulisan masalah



Ada dua jenis utama relasi, yaitu:
1.      Relasi terurut/urutan
Contoh: lebih dari, nenek moyang dari, terjadi setelah.
2.      Relasi kesamaan/ekivalen
Contoh: ukuran yang sama, saudara dari, sama warna dengan.
Kedua jenis relasi tersebut tidak hanya mempunyai struktur konsep yang hierarki, tetapi juga struktur lain dari relasi individual dan golongan-golongan yang saling berhubungan dengan struktur sebelumnya.
Suatu sumber lain dan sambungan–sambungan  silang, timbul dari kemampuan untuk “Mengubah suatu ide menjadi ide lain” dengan melakukan sesuatu pada ide itu.
Contoh ;
Baik à buruk ; panas à dingin ; tinggi à rendah
Contoh lain :
Baik à terbaik ;
Panas à terpanas
Tinggi à tertinggi
“Sesuatu” yang dapat kita lakukan pada sebuah ide disebut transformasi atau lebih umum disebut fungsi. Ada bermacam-macam transformasi, dan kadang-kadang kita dapat mengkombinasi transformasi lain (seperti halnya kita dapat mengkombiasi dua bilangan untuk mendapatkan bilangan lain), misalnya dengan mengkombinasikan dua transformasi di atas kita dapatkan :
Baik à terburuk ; Panas à terdingin ; dan seterusnya.
Jadi transformasi–transformasi  dihubungkan satu sama lain, dan juga jadi sumber dari relasi-relasi ide terhadap mana transformasi- transformasi itudapat diterapkan.
Sebagai contoh lain dalam matematika dari relasi terurut dapat ditunjukkan sebagai berikut:



 Dari gambar di atas terdapat relasi terurut x^{2}+ 4x + 6 turunannya adalah 2x + 4, turunan dari 2x + 4 adalah 2, dan relasi kesamaan dari 2x + 4 adalah . Muncul relasi baru yaitu 2(x + 2) yang turunannya adalah 2.
            Kajian dari struktur itu merupakan bagian yang penting dalam matematika. Dalam kajian struktur itu dibangun relasi yang merupakan inti dari psikologi belajar matematika.
Penjelasan di atas memberi pandangan sekilas dan singkat tentang kekayaan dan keanekaragaman cara-cara konsep dan saling berhubungan, dan struktur-struktur itu sendiri adalah bagian yang penting dari matematika, dan studi tentang bagaimana struktur-struktur itu tersusun dan berfungsi adalah pokok dari psikologi umum untuk suatu struktur mental adalah skema. Istilah itu tidak hanya meliputi struktur-struktur konseptual matematika yang rumit, tetapi juga struktur yang secara nisbi sederhana mengkoordinasi kegiatan gerak indrawi (sensory motor). Di sini kita akan berurusan dengan skema-skema konseptual yang abstrak. Pada bab sebelumnya telah ditunjukkan bahwa konsep-konsep ini berasal dari pengalaman indrawi dan kegiatan gerak (motor activity) terhadap dunia luar. Tetapi segera konsep-konsep ini dapat dilepaskan dari asalnya, dan perkembangan selanjutnya berlangsung melalui interaksi dengan ahli-ahli matematika lain dan antara satu dengan yang lainnya.
Contohnya apabila kita ingin menanamkan konsep kuda pada anak–anak. Dengan menggunakan pengalaman empiris yaitu dengan mengajak anak pergi ke kebun binatang dan menunjukkan binatang kuda dengan menyebutkan ciri–cirinya. Atau dengan cara lain yaitu dengan Pseudo Empirical Abstraction yaitu dengan menunjukkan patung kuda dan memberikan konsep kuda. Untuk mengetes tingkat pemahaman maka kita bisa menunjukkan patung binatang yang lain selain kuda. Kegiatan panca indra ini tidak hanya digunakan untuk pemahaman terhadap konsep-konsep biasa tetapi juga digunakan untuk pemahaman konsep-konsep yang lebih sederhana dan abstrak.
            Skema mempunyai dua fungsi utama, yaitu:
1.      Menggabungkan pengetahuan yang ada.
2.      Alat pikiran untuk mendapatkan pengetahuan yang baru.
Contoh: Dari skema perkalian bisa diperoleh skema perpangkatan
              2 x 2 = 4

Fungsi Gabungan Dari Sebuah Skema
Ketika kita mengenali sesuatu sebagai contoh dari sebuah konsep maka kita akan menyadari adanya dua tingkatan dari penggabungan dua skema, yaitu:
1.      Sebagai dirinya sendiri
2.      Sebagai anggota dari golongannya
Jadi bila kita melihat sebuah mobil tertentu, kita secara otomatis mengenalnya sebagai anggota dari kelompok mobil-mobil pribadi. Tetapi konsep lain, yang tersedia untuk membantu kita bersikap sesuai dengan beraneka ragam situasi yang menjadikan sebuah bisa merupakan bagiannya. Andaikan mobil itu dijual, maka semua pengalaman kita tentang pengendaraan mobil akan dibawa serta, tinjauan-tinjauan tentang kemampuannya dapat ditimbulkan kembali dalam pikiran, pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan muncul sendiri. Andaikan harganya ada di atas keseimbangan bank kita saat ini, maka sumber-sumber keuangan pinjaman-pinjaman bank, sewa muncul dalam pikiran. Andaikan sebagai gantinya bahwa mobil itu sedang berjalan dan mendapat kerusakan, maka peralatan pembantu  seperti PMI (Persatuan Mobil Indonesia), bengkel terdekat, tempat-tempat telepon teringat kembali.
            Kebanyakan skema-skema itu mungkin dulu sudah disambungkan dengan konsep mobil. Tetapi andaikan sekarang kita parkir di suatu pantai, dan mendapatkan roda-roda kita telah terbenam dalam pasir yang lembek, ini menimbulkan masalah yang harus dipecahkan dengan menyertakan skema-skema dari lain-lain bidang pengalaman; seperti tabiat pasang surut air laut, cara-cara membuat permukaan yang kokoh di atas pasir lembek. Semakin banyak skema yang tersedia bagi kita, semakin baik kemungkinan kita dapat dapat mengatasi hal-hal yang tidak terduga.
Contoh lain: jika kita mendengar atau menyebutkan kata gajah, maka dalam benak kita muncul suatu gambar gajah. Jika dikaitkan dengan dirinya sendiri gajah itu adalah binatang yang memiliki badan besar, berwarna abu-abu, mempunyai telinga lebar, dan belalai yang panjang. Lalu jika dikaitkan dengan anggota dari golongannya, maka gajah merupakan binatang menyusui yang disebut mamalia dan binatang yang hanya memakan tumbuhan yang disebut herbivora.

Skema Sebagai Alat Untuk Belajar Lebih Lanjut
            Skema yang sudah ada merupakan sesuatu yang penting untuk memperoleh pengetahuan selanjutnya. Misalkan jika kita ingin menjadi guru matematika, maka kita membutuhkan pengetahuan dalam bidang pendidikan terutama psikologi pendidikan, teori belajar mengajar, dan yang terpenting pengetahuan matematika. Skema yang ada merupakan pengetahuan yang lebih tinggi tergantung pada skema-skema dasar tentang embaca, menulis, dan berbicara.
            Belajar skematik memberi keuntungan daripada belajar hafalan. Keuntungan tersebut antara lain:
1.      Belajar lebih bermakna
2.      Belajar lebih efisien
3.      Belajar menyiapkan sebuah akal pikiran untuk menerapkan pendekatan yang sama pada tugas belajar di kemudian hari.
Belajar dengan menggunakan skema juga mempunyai beberapa kerugian, antara lain:
1.      Membutuhkan waktu yang lama jika tugas yang diberikan terlalu jauh.
Misalnya aturan untuk memecahkan persamaan sederhana atau menggunakan aturan logaritma dapat diingat dengan cepat untuk mencapai pemahaman. Jadi, belajar fakta dengan capat dapat dilakukan dengan mengingat aturan-aturan. Apabila hal ini dilakukan terus-menerus menyebabkan beban lebih banyak. Dengan menggunakan skema dapat mengurangi beban tersebut. Selain itu skema mampu menyumbang sebagian besar ide dalam matematika. Ini berarti pembelajaran sekarang
2.      Jangkauan materi yang terlalu luas.
Penglaman baru akan mempengaruhi skema yang telah ada. Apabila skema yang ada diserang dengan jumlah yang besar maka akan mudah dilupakan. Jika skema yang baru tidak sesuai dengan skema yang lama, maka diperlukan perubahan dari terhadap susunan skema. Ada dua cara agar skema baru dapat dapat diserap oleh skema lama. Cara pertama adalah dengan proses asimilasi, yaitu proses penyerapan skema baru yang skema baru tersebut telah sesuai atau cocok dengan dengan skema lama. Cara kedua adalah akomodasi, yaitu proses merubah skema lama yang dimiliki oleh individu karena skema lama tidak sesuai dengan informasi yang baru.
Contoh: ketika anak membedakan orang pribumi dengan orang asing, proses asimilasi terjadi pada saat adanya skema bahwa orang asing adalah orang yang datang dari luar negeri, berbahasa inggris dengan logat yang berbeda. Tetapi ketika si anak tersebut pergi ke luar negeri, dia menemukan bahwa dirinya sendiri dideskripsikan sebagai orang asing. Berdasarkan asimilasi yang telah terjadi sebelumnya maka terbentuklah ide baru bahwa orang asing adalah orang yang tidak di negaranya sendiri, maka inilah yang disebut akomodasi.

Pemahaman
            Paham terhadap ”sesuatu” berarti dapat menyerap ”sesuatu” tersebut ke dalam skema yang layak. Jadi bukan masalah tahu tidaknya tentang ”sesuatu”, tetapi dapat menjelaskan dengan benar dan memahami tentang ”sesuatu” tersebut. Sebagai contoh, orang Yunani memahami tentang badai yang disertai dengan kilat. Menurut skema yang telah ada, badai yang disertai dengan kilat adalah Zeus yang sedang marah dan melempar barang-barang. Baru pada abad ke-18 didapat pengertian yang benar tentang badai disertai kilat yang ditemukan oleh Benyamin Franklin. Menurut Franklin badai yang disertai kilat adalah gejala alam yang berkaitan dengan pembuangan listrik.

Kegunaan Skema dalam Pembelajaran Matematika
            Pada pembahasan di atas telah dijelaskan bahwa skema mempunyai keuntungan dan kelemahan. Jika skema lama tidak ssuai dengan skema baru maka skema lama tidak akan menyerap skema baru tersebut. Karena perkembangan matematika sangat pesat, maka guru harus menyiapkan siswa agar dapat mrnyesuaikan diri dengan perkembangan matematika tersebut. Dengan demikian tugas guru antara lain:
1.      Membangun pondasi yang kuat dan terstruktur tentang ide-ide matematika dasar.
2.      Membimbing siswa menemukan ide-ide baru.
3.      Mengajarkan siswa untuk selalu menyesuaikan skema lama dengan skema baru.


Contoh penggunaan skema dalam pembelajaran matematika:
Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan pada pecahan 
Sebelum guru memberi petunjuk cara pengerjaan operasi hitung penjumlahan bilangan pecahan, siswa dengan skema lama yaitu pengetahuannya tentang penjumlahan pada bilangan bulat, akan menyelesaikan operasi hitung tersebut dengan cara menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan menjumlahkan penyebut dengan penyebut.
 

penyelesaian di atas adalah salah. Jika diselesaikan dengan skema yang kurang tepat sehingga hanya dapat disimpan dalam memori jangka pendek. Dalam hal ini guru sangat berperan dalam membimbing siswa untuk menemukan ide – ide baru sehingga akan terbentuk konsep baru cara menyelesaikan penjumlahan pada pecahan tersebut, yaitu dengan menyamakan penyebut, dengan cara mengalikan kedua penyebut dalam pecahan tersebut., sehinnga diperoleh
 

Penyelesaian penjumlahan pecahan tersebut juga bisa di selesaikan dengan cara lain.  Jika kita menginginkan skema yang tepat dan dapat disimpan dalam memori jangka panjang maka penjumlahan pecahan tersebut juga  dapat diselesaikan dengan menggunakan perhitungan KPK dari kedua penyebutnya. Hasil KPK dari 6 an 4 adalah 12, sehingga diperoleh:
                      
Rangkuman
  • Skema adalah istilah psikologi umum yang berkaitan dengan struktur mental. Dalam skema terstruktur yang dikembangkan bukan hanya struktur konsep matmatika saja, tetapi struktur-struktur yang saling berkaitan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan panca indra.
  • Ada dua fungsi umum dari skema, yaitu:
1.      Menggabungkan pengetahuan yang ada
2.      Alat pikiran untuk mendapatkan pengetahuan baru
  •   Belajar skematik memberi tiga keuntungan daripada belajar hafalan, yaitu:
1.      Belajar lebih bermakna
2.      Belajar lebih efisien
3.      Belajar menyiapkan sebuah alat pikiran untuk menerapkan pendekatan yang sama pada tugas belajar di kemudian hari.
  •   Belajar dengan menggunakan skema juga memberi beberapa kerugian, yaitu:
1.      Membutuhkan waktu yang lama jika tugas yang diberikan terlalu jauh.
2.      Jangkauan materi yang terlalu luas.
  •  Ada dua macam penyerapan skema baru terhadap skema lama, yaitu asimilasi dan akomodasi.
  •  Asimilasi adalah proses mengubah skema baru terhadap skema lama, sehingga skema baru dapat diterima skema lama.
  •  Akomodasi adalah proses mengubah skema lama terhadap skema baru, sehingga skema lama dapat diterima oleh skema baru.
  •   Pemahaman berarti kemampuan menyerap suatu pengalaman ke dalam struktur skema yang tepat.
  •  Tugas guru dalam pembelajaran bermakna antara lain:
1.      Membangun pondasi yang kuat dan terstruktur tentang ide-ide matematika dasar.
2.      Membimbing siswa menemukan ide-ide baru
3.      Mengajarkan siswa untuk selalu menyesuaikan skema lama dengan skema baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar