Sejauh ini ”bilangan” kita artikan hanya
bilangan asli saja. kita akan memperluas ide dalam empat sistem bilangan lagi:
bilangan pecahan, bilangan bulat, rasional, dan bilangan real. Dua ide kunci
penting untuk memahami hal ini adalah ekuivalen dan model matematika.
Namun pentingnya ide ini
tidak mempermasalahkan sistem bilangan. Seperti ide sebuah himpunan yang fundamental
(mendasar).
Ekuivalen
Ekuivalen adalah salah satu dari ide yang membantu
membentuk menjembatani antara fungsi intelegensi dan matematika dalam kehidupan
sehari-hari, dan ini berguna jika dimulai dengan contoh-contoh dalam kehidupan
sehari-hari sebelum mendefinisikan secara matematis.
Kata ”ekuivalen” menyatakan arti 'bernilai
sama', yaitu, sama untuk tujuan tertentu, atau dalam cara khusus. Diberikan
sebarang himpunan objek-objek, seringkali kita mengelompokkan himpunan tersebut
ke himpunan bagian yang lain dalam beberapa cara. Contoh, {koin dalam saku
saya} dapat dikelompokkan ke dalam himpunan bagian koin yang memiliki nilai
yang sama. {cat kaleng di sebuah toko} dapat dikelompokkan ke dalam himpunan
bagian dari warna yang sama. {Novel-novel di perpustakaan setempat} dikelompokkan
ke dalam himpunan bagian dari novel dengan pengarang yang sama. Metode pengelompokan
tidak akan lengkap jika ada objek-objek dalam keluarga himpunan yang tidak
termasuk pada salah satu dari himpunan bagian; dan suatu objek masuk ke dalam
lebih dari satu himpunan bagian. Sehingga kita katakan bahwa setiap objek dalam
keluarga himpunan yang baru harus termasuk kedalam satu dan hanya satu himpunan
bagian. Himpunan bagian yang
memenuhi persyaratan di atas dimakan partisi dari keluarga himpunan yang
dinyatakan.
Pengelompokan unsur-unsur dari keluarga
himpunan ke dalam himpunan bagian bisa dilakukan dengan dua cara. Kita dapat
memulai dengan beberapa sifat karakteristik, dan membentuk himpunan bagian yang
sesuai dengan karakteristik ini.
Contoh:
Himpunan Karakteristik
dari himpunan bagian
{koin dalam saku saya} 1p, 2p, 5p, 10p, 20p, 50p
{cat kaleng} Merah,
biru, hijau, kuning...
{novel dalam perpustakaan} H.G. Wells, C.S.
Lewis, Neville Shute...
Memperlihatkan bahwa sifat karakteristik
itu sendiri biasanya milik bersama, mereka membentuk suatu himpunan yang
anggotanya mempunyai sifat karakeristik yang mudah diamati. Dalam contoh
pertama, masing-masing sifat karakteristik adalah sebuah nilai uang; kedua,
masing-masing adalah sebuah warna; ketiga; seorang pengarang. Contoh seperti
ini biasanya lebih menarik, karena hal tersebut membentuk dasar dari ide-ide
baru.
Alternatif
lain, kita dapat memulai dengan prosedur pemasangan khusus, dan pengelompokan
himpunan dengan cara menempatkan semua objek-objek yang sesuai ke dalam
himpunan bagian yang sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dalam ilmu alam
mungkin menyeleksi {kupu-kupu tangkapannya di suatu negara tertentu} dengan cara
memasangkan spesies dengan warna dan pola sayap. Masing-masing himpunan bagian
kupu-kupu dianggap sebagai spesies yang berbeda, dan memberinya nama yang
berbeda. Metode ini sering digunakan saat menghadapi objek-objek baru.
Prosedur pemasangan jenis ini, sangat
tepat dinamakan relasi ekuivalen. Ketepatan itu dapat dicapai dalam
bidang matematika, tapi tidak begitu mudah dalam bidang fisika. Misalnya mengelompokkan
potongan kayu berdasarkan panjangnya. Kita mengatakan bahwa kayu A dan B adalah
sama panjang jika keduanya berbeda 5 mm; dan dengan cara yang sama dengan B dan
C, C dan D, dan seterusnya. Tapi hal ini akan masih menjadi mungkin untuk kayu
A dan J berbeda 45 mm. Sehingga pengelompokkan ”dengan penekanan panjang yang
sama” tidak transitif. Dengan kata lain, pemasangan antara dua himpunan adalah ’korespondensi
satu-satu dengan’ adalah tepat, dan oleh karena itu dapat dibuat
relasi ekuivalen. Kembali ke contoh kayu di atas, jika kita mengukur panjang kayu
ke 5 mm terdekat, dan memasangkan kayu tidak secara fisik tapi menurut ukuran,
hal ini terlihat bahwa sifat transitif dipenuhi, dan sekarang kita memiliki
relasi ekuivalen yang lain. Selain sifat transitif, relasi ekuivalen memiliki
dua sifat se1anjutnya, untuk penyajian kali ini, tidak perlu dibahas. Untuk
pembaca yang tertarik diberikan secara singkat dalam lampiran pada bab ini.
Pentingnya sifat transitif adalah bahwa
ada dua elemen sebarang dari himpuan bagian yang sama dalam sebuah partisi
dihubungkan oleh relasi ekuivalen. Dan hal ini benar, walaupun pengelompokkan
dilakukan dengan metode pertama atau dengan metode kedua. Jika dengan metode
kedua, mengikuti secara langsung dari sifat transitif. Jika dengan metode pertama,
kita akan selalu menemukan sebuah relasi ekuivalen antara dua elemen dari himpunan
bagian yang sama.
Karena dekatnya hubungan yang dimiliki
relasi ekuivalen, himpunan bagian dalam partisi disebut kelas ekuivalen. Dengan demikian sebarang relasi ekuivalen dapat
diaplikasikan ke semua elemen dari sebuah himpunan yang diberikan merupakan
partisi himpunan ke dalam kelas-kelas ekuivalen. Dan sebarang partisi dari
himpunan dapat digunakan untuk mendefinisikan relasi ekuivalen.
Prinsip yang dapat ditukarkan
Secara implisit
relasi ekuivalen dapat dipertukarkan untuk tujuan khusus. Untuk membayar ongkos
perjalanan, semua uang logam/koin dalam himpunan bagian bernilai 5p, dapat
dipertukarkan. Untuk mewarnai sepatu dengan warna royal biru; maka seluruh
kaleng cat royal biru dalam himpunan bagian kaleng cat royal biru dapat
dipertukarkan. Seseorang yang meminta ’buku karangan H.G. Wens' di
perpustakaan, tidak semua buku karangan H.G Wells yang diperlukan, tetapi hanya
satu dari himpunan bagian yang dipilih. Ekuivalensi ini hanya berdasarkan pada sifat
khusus dari sifat karakteristik kelas ekuivalen. Sehingga dalam kelas tersebut,
jika kita menginginkan kita dapat memilih anggota tertentu, karena kelebihannya
dalam beberapa hal berbeda. Di dalam suatu kelas ekuivalen koin yang bernilai
sama, seorang kolektor bisa memilih sebuah koin karena keadaannya yang baru. Dalam
hal pengecatan sepatu berwarna royal biru, ia akan memilih salah satu cat yang
mempunyai ketahanan yang baik terhadap sinar matahari dan air garam. Pembaca
dari H.G. Wells kemungkinan akan memilih sebuah buku belum ia dibaca.
Akibat selanjutnya dari prinsip dapat
dipertukarkan ini adalah memberi kita suatu cara lain penamaan sebuah kelas
ekuivalen. Cara pertama telah dibahas (didiskusikan) yaitu melalui sifat karakteristiknya
(contohnya, 5p). Salah satu cara yang lebih konkrit adalah dengan menggunakan
sebarang anggota sebagai wakil kelas (contoh sebuah coin). Hal ini
kadang-kadang lebih cocok, tetapi selanjutnya kita harus memperjelas apakah
kita menunjuk contoh itu sebagai kelas atau sebagai elemen itu sendiri. Tentu
saja sebuah penggambaran tidak dengan dirinya sendiri, melainkan mendefinisikan
suatu kelas, tetapi kita perlu mengetahui juga relasi ekuivalen yang digunakan
(atau bukan saja relasi ekuivalen melalui dirinya sendiri mewakili sebuah kelas,
tetapi kita juga perlu mengetahui keluarga himpunannya.) Sebagai contoh konkrit
yang diberikan : buku H..G. Wells bisa ditunjukkan hanya sebagai dirinya
sendiri, atau sebagai wakil dari novel yang mempunyai jilidan mewah sebagai wakil
dari penerbitan khusus. Sehingga metode penamaan kelas melalui suatu contoh,
akan lebih baik jika mempunyai kecocokan dengan konteks yang diperlukan. Dan
menggunakannya sebagai artian yang tepat dari usaha ini.
Ekuivalen dan Kesamaan
Dua objek
dikatakan ekuivalen jika keduanya mempunyai kesamaan dalam beberapa hal khusus,
bila tidak sesuai dengan konteks, harus dispesifikasikan. Dua objek dikatakan sama jika mempunyai, kesamaan
dalam setiap hal. Hal ini dapat terjadi jika, didalam kenyataan kedua obyek itu
sama. Karena suatu obyek hanya akan sama dengan dirinya sendiri, kita dapat menganggap
pernyataan dari kesamaan menjadi trivial. Dibawah ini, beberapa kasus yang tidak
terlalu penting.
,
Rolls Royce ini.= Roll Royce ini adalah trivial/mudah,
tapi,
Rolls Royce ini = mobilku bukan trivial
Suatu pernyataan kesamaan (untuk lebih
singkat diisebut persamaan) menjelaskan bahwa kita menunjuk objek yang
sama (yang mungkin objek fisik, atau suatu ide) dalam dua cara yang berbeda.
Perhatikan pernyataan
:
'lni
Rolls Royce' = 'Mobilku'
tidak
dibenarkan, karena dengan
adanya tanda petik berarti kita menunjuk pada kata itu sendiri, dan bukan pada obyek yang dimaksud.
Sehingga :
tiga
= 3 adalah benar, tetapi
'tiga'=
'3' adalah salah.
'tiga' '3' adalah
benar.
Jika dua
objek ekuivalen maka sifat-sifat kelas adalah sama. Misalnya,
jika buku The War of the World dan
The Time Machine adalah ekuivalen sesuai dengan definisi relasi sebelumnya,
maka pengarangnya adalah sama. Jika dua koin adalah mempunyai nilai yang ekuivalen, maka nilai kedua koin
itu adalah sama. Sehingga jika kadang-kadang kita menganggap objek-objek
sebagai objek itu sendiri dan kadang-kadang sebagai wakil kelas ekuivalennya,
dalam konteks pertama dapat dikatakan ekuivalen selama keduanya (tetapi benar-benar
kelas mereka) adalah sama. Hal ini memang kelihatan membingungkan. Tetapi ide
pertama dipahami, hal itu merupakan efek/pengaruh sebaliknya, karena hal tersebut
membantu untuk membuat arti pernyataan terbalik yang membingungkan.
Tinjauan
kedua pada bilangan asli
Ide
ini sangat umum diterapkan (diberlakukan), baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam matematika. Sebenarnya, ide atau ide ini telah kita gunakan ketika kita mengembangkan
ide bilangan asli. Dalam hal ini diketahui, keluarga himpunan dari seluruh himpunan
finit. Relasi ekuivalen merupakan korespondensi satu-satu dengan partisi dalam
himpunan ini ke dalam kelas-kelas ekuivalen dan sifat-sifat karakteristik
dari kelas-kelas ini adalah bilangan asli. Pada saat ide-ide diserap,
nampak bahwa penjelasan kedua benar-benar menyatakan sesuatu yang penting. Jika
ide-ide tersebut telah dipahami sepenuhnya, akan kelihatan bahwa keterangan
tersebut merupakan sesuatu yang penting dan salah satu contoh yang baik dari
penyederhanaan pola berpikir matematis.
Model-model Matematika.
Andaikan kita merencanakan membuat sebuah
dapur. Model matematika akan
sangat banyak membantu untuk membuat skala perencanaan ruangan untuk menggambarkan
variasi susunan perabot yang akan ditempatkan dalam ruangan tersebut. Kita
telah mengabtrasikan objek-objek fisik berdasarkan kualiatas tertentu
berdasarkan pertimbangan khusus, misalnya ukuran, bentuk dan fungsinya.
Beberapa kualitas yang diabstraksikan dalam bentuk model di atas kertas.
Selanjutnya, jika kita menentukan suatu susunan model di mana semua hal akan
cocok dalam ruangan tertentu, kita tahu bahwa korespondensi objek-objek yang
pertama - alat masak - kulkas dan seterusnya, akan cocok dengan ruangan dalam
dapur tersebut. lni adalah sebuah model kerja.
Model dapur kita adalah sebuah model
fisik, yang dibuat untuk tujuan tertentu. Sistem bilangan asli adalah suatu
model mental secara luas. Tetapi masih menggunakan metode dasar yang sama,
dalam hal keabstrakan, manipulasi abstraksi yang meliputi manipulasi
objek-objek fisik dan kemudian mewujudkan kembali hasilnya dalam situasi
abstrak. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengerjakan berdasarkan kebiasaan.
Misalnya kita mengharapkan kunjungan dari teman-teman. Kami ada empat, dan
mereka terdiri dari dua orang dewasa dan tiga anak-anak. Langkah abstraksi pertama
adalah seperti yang dinyatakan di atas, yaitu menggunakan konsep awal. Untuk
suatu tujuan tertentu, katakanlah menata meja, kita tidak tertarik pada umur,
jenis kelamin, atau apakah tuan rumah atau tamu. Jadi kita mengabstrakan lebih
lanjut: 4, 2, 3. Dalam situasi umum jamuan minum teh bersama-sama, kita
mengkonsentrasikan pada aspek penggabungan, dan menyajikannya dengan operasi
penjumlahan matematika: 4 + 2 + 3. Hasilnya: 9. Pertama perwujudan ulang, akan
terdapat 9 orang. Pada tingkat abstraksi ini kita memasangkan himpunan orang
dengan himpunan tempat; dan kemudian secara fisik, kita menata 9 piring di atas
meja.
Kemampuan
berpikir ini kita peroleh dari warisan, tapi tidak dikembangkan di beberapa masyarakat
primitive. Misalnya hubungan seorang pelancong yang telah menyetujui harga dua
domba dibeli pada harga tersebut, tetapi penjual tidak akan menerima dua
kumpulan barang dengan menukarnya dengan domba. Domba pertama ditukar dengan
barang yang ditentukan, dan kemudian prosedurnya diulangi. Walaupun penjual
telah memiliki konsep bilangan, ia tidak dapat membentuk dan memanipulasi model
matematika yang sederhana yang cocok pada situasi itu. Mengandalkan skala
manapun jelas tergantung pada kemampuan ini (kemampuan membuat model
matematika) transaksi secara individu boleh dilakukan seperti di atas, tetapi,
mengatur perniagaan memerlukan patokan harga dan manipulasi dari pengembangan
model (berbeda dari formasi ini). Akan sangat terbantu oleh notasi Hindu Arabic
yang telah diperkenalkan sebelumnya.
Pengukuan
Salah satu hal yang lebih menyolok
mengenai sistem bilangan asli adalah variasi yang luas dalam memberikan suatu
model. Hal ini disebabkan karena banyaknya suatu himpunan tidak bergantung pada
obyek dalam himpunan itu dari mana obyek itu. Jadi banyak obyek yang sama dapat
digunakan sebagai model untuk orang, cangkir, biri-biri, barang dagangan, sel
darah merah dan yang lainnya untuk suatu obyek terpisah (untuk suatu koleksi
terpisah)
Namun ada
situasi tertentu dimana banyaknya obyek saja tidak memadai. Kita tidak menghitung
jumlah susu dalam 'botol atau panjang jalan atau harga sebuah mobil atau panasnya
suatu pembakar. Tetapi dengan gabungan bilangan asli dengan satu satuan ukuran,
kita dapat memperluas kegunaannya secara bersama-sama dalam dua cara yang berbeda.
Kita dapat menggunakannya untuk kuantitas yang berurutan, seperti dalam mengumpulkan
obyek diskrit. Dan dengan memvariasikan pilihan kita mengenai satuan, kita
dapat membuat model untuk volume, panjang, harga, temperatur, berat, massa,
luas, waktu, kecepatan, potensial arus listrik, energi, frekwensi dan masih
banyak lagi pengukuran lainnya.
Prinsip dasar dalam pengukuran yang biasa
kita kenal adalah membilang. Ungkapan secara tegas, kita tetapkan seperti pada
volume, berat, panjang dan lain-lain, dan menyebutnya sebagai satuan dari
volume, berat, panjang dan lain-lain. Kemudian kita memperoleh beberapa satuan
yang harus dipakai bersama-sama sehingga beratnya sama (misalnya) dari obyek
yang diamati. Jadi kita mengubah pertanyaan '"how mach"? (berapa?) dalam konteks berat, kepada pertanyaan "how many
units of weight"? (berapa
banyak satuan berat?) jawaban itu disebut ukuran berat dari obyek. Seperti
halnya menghitung adalah teknik untuk memperoleh banyaknya himpunan, maka
pengukuran merupakan teknik untuk mendapatkan ukuran dari kualitas tertentu
dari suatu obyek, seperti volume, panjang, temperetur.
Dalam
perhitungan dan pengukuran, kegiatan fisik juga membangun aktifitas matematika.
Dengan menghitung, aktifitas secara fisik biasanya singkat dan sederhana, seperti
mengarahkan atau hanya melihat perubahan obyek yang dihitung sebagai peristiwa
yang terjadi dengan hasil yang cepat contohnya menghitung putaran mesin. Untuk
pengukuran selalu diperlukan alat-alat fisik. Contoh timbangan, penggaris,
pengukur zat cair, termometer. Dari segi fisik, aktifitas tersebut bisa mudah
bisa juga jadi lebih rumit dan memerlukan peralatan yang lebih ruwet. Sehingga
yang menjadi masalah ahli ilmu fisik dan membuat alat (instrumen). Disini kita
akan memfokuskan pada hubungan obyek-obyek fisik, aktivitas secara matematis-fisik
mengenai pengukuran, dan hasil matematika dari aktivitas ini. Dan seperti
menghitung, kita dapat mengharapkan untuk memperoleh pengukuran yang lebih baik
dari pada dilihat dengan mata.
Menimbang
Mengingat ada satu jenis hitungan tetapi
ada banyak jenis pengukuran. Karena hal ini lebih mudah untuk dipikirkan pada
tahap awal sebagai contoh dari pada urutan abstraksi yang lebih tinggi. Kita akan
memulai tentang penimbangan.
Berat dan massa adalah sesuatu yang tidak
sama. Berat adalah suatu gaya abstraksi bersama antara bumi dan obyek.
Sedangkan massa adalah suatu cara menguraikan besarnya benda dalam satuan
benda. Jika benda dibawa ke bulan beratnya berkurang tetapi masanya tetap sama.
Apabila kita menimbang sesuatu hanyalah karena kita ingin mengetahui beratnya
(sebagai contoh jika kita mengisi suatu kapal laut atau pesawat udara, tapi
sering kali karena ingin mengetahui massanya berapa bahan yang kita ambil sebagai
contoh jika kita ingin membeli keju atau batubara). Penimbangan adalah suatu cara
yang sangat cocok mengenai pengukuran
massa, karena timbangan massa yang sama pada tempat yang sama memiliki berat
yang sama sehingga tujuan untuk penyajian kita, bukan bendanya yang diperhatikan,
melainkan massa benda atau beratnya.
Pasangan skala atau timbangan ialah suatu kelengkapan yang dapat membandingkan
dua benda. Hal ini memberi tahu kita, apakah berat benda sama atau tidak dan
kalau tidak sama mana yang lebih berat.
Jadi kita dapat memilih suatu
obyek yang kita senangi untuk massa standar secara internasional. Diakui satu
satuan kilogram (kg), yang disimpan oleh Beruau International des Poids at
Measures dekat Paris. Dengan proses penyesuaian ini menyediakan suatu himpunan obyek,
(katakanlah bongkahan besi) semua mempunyai berat yang sama. Hal ini biasa disebut
"berat kilogram" tetapi perlu diingat bahwa berat adalah suatu gaya. Contohnya
suatu bongkahan besi itu kita sebut dengan sebuah ’obyek kilogram’.
Kita dapat menggabungkan
berat dari beberapa kilogram obyek dengan meletakkannya dalam panci yang berskala
sama. Jika skala seimbang secara tetap dengan satu kantong tepung di dalam
panci yang lain yang mempunyai berat 5 kilogram obyek, maka kita katakan berat
satu kantong tepung itu 5 kg. Untuk proses ini dapat digunakan metode berikut: siapkan
satu obyek standar dengan ukuran 1 kg, 2 kg, 4 kg dan seterusnya. Jika skala
seimbang untuk satu kantong kentang dalam suatu panci dengan sebuah obyek 2 kg dan
obyek 4 kg ke dalam panci yang lain, dikatakan bahwa berat kentang itu adalah 6
kg. Secara implisit dalam asumsi ini bahwa menambahkan satuan-satuan itu
sebagai suatu model yang benar dalam menggabungkan gaya grafitasi. Kejadian ini
menjadi benar, tetapi tidak akan diambil sebagai jaminan. Satu liter air pada
temperatur 10°c dicampur (dengan menuangkan kedalam tempat dan adukan yang sama)
dengan 1 liter air pada temperatur 40°c, memberikan 2 liter air tetapi tidak
pada temperature 50°c. Suatu perjalanan sejauh 10 km ditempuh, dengan 40 km/jam
digabung (dengan awal perjalanan yang satu menjadi akhir perjalanan yang
lainnya) dengan perjalanan sejauh 5 km yang ditempuh dengan kecepatan 60 km/jam
menghasilkan suatu perjalanan sejauh 15 km tetapi tidak dengan kecepatan 100 km/jam.
lni mengingatkan kita bahwa dalam kasus yang lebih kompleks, tidak hanya
menjumlahkan, tetapi mengalikan, memfaktorkan, menyelesaikan persamaan dan
memanipulasi model matematika dalam cara yang cenderung kompleks kita seharusnya
tidak mengerjakannya secara sebarang.
Tiga
bidang pemikiran
Misalkan kita
menyimpulkan bab ini dengan membedakan antara tiga bidang pemikiran yang
tercakup dan cara-cara mereka berhubungan.
Bidang I; obyek
fisik, peristiwa atau observasi lain
Contoh:
a. Beberapa
buku tebal yang ingin dibawa dalam suatu perjalanan dengan pesawat udara
b. Air
yang keluar dari kran yang panas dan dingin untuk mandi
c. Enam unit sel listrik untuk tape
recorder
Bidang II;
kualitas fisik dari obyek-obyek tersebut.
Contoh:
a. Beratnya
b. Temperaturnya
c. Gaya gerak listriknya
Bidang III;
ide matematika, dalam hal ini ukuran dari sifat-sifatnya
Contoh :
a. Ukuran berat, banyaknya kilogram atau gram.
b. Ukuran temperature, banyaknya derajat Celsius
c. Ukuran gaya gerak listrik, besar volt.
Dalam setiap bidang terdapat operasi korespondensi yang hasilnya harus
juga berkorespondensi bila model itu menjadi salah satu yang berhasil.
Bidang I; operasi
pada (sajian mental dari) obyek fisik
Contoh :
a. Pengepakan semua buku kedalam koper yang sama
b. Mengalirkan
air secara bersama-sama kedalam bak mandi dan mengaduknya.
c. Menghubungkan sel-sel dalam hubungan seri
Bidang II; operasi pada kualitas fisiknya
Contoh :
a. Menggabungkan beratnya
b. Menggabungkan temperaturnya
c. Menggabungkan
gaya gerak listriknya
Bidang III; operasi matematika
Contoh :
a. Menjumlahkan bilangan-bilangan
dari kilogram atau gram.
b. Data
yang tidak cukup, kita perlu untuk mengetahui juga kecepatan aliran air, tetapi
tentu saja tidak menjumlahkan.
c.
Menjumlahkan besarnya volt tase
Contoh a
dan c menyatakan bagaimana variasi merupakan realitas fisik yang sebenarnya sama
dengan menggunakan model matematika. Contoh seperti b mengingatkan kita untuk
berhati-hati tetapi meskipun dalam kasus ini, model yang pantas bila kecepatan rata-rata
aliran sama, yaitu penjumlahan diikuti dengan satu operasi lagi (dibagi 2). Jika
mereka tidak sama, model tetap sederhana, diwakili oleh rumus dengan dan masing-masing
menyatakan dua kecepatan aliran air dalam satu liter per menit dan t1
dan t2 menyatakan dua temperatur.
Ketika seorang
menemukan bahwa dengan menggabungkan operasi matematika, dia dapat berhasil
meramalkan beberapa hal fisik, dia menemukan suatu model matematika baru. Dan
ketika kita menggunakan matematika untuk membantu dalam keseharian atau
aktivitas ilmiah, apakah kita menjumlahkan jenis uang kertas atau menghitung
frekuensi resonansi dari rangkaian listrik, kita melakukan demikian dengan
membuatkan memanipulasi model matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar