Bab-bab terdahulu telah dibahas
tentang pembentukan konsep-konsep, fungsi skema-skema (struktur-struktur
konseptual) dalam menyatukan pengetahuan yang ada dan menyerap pengetahuan
baru, dan kekuatan tambahan yang datang dari kemampuan untuk memikirkan
skema-skema sendiri. Dalam setiap proses tersebut bagian utama diperankan oleh
simbol. Simbol berasal dari kata symballo yang
berasal dari bahasa Yunani. Symballo artinya melempar bersama-sama,
melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu ide atau konsep objek yang
kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. Menurut William Dillistone
(dalam Masbied), simbol adalah gambaran dari suatu objek nyata atau khayal yang
menggugah perasaan atau digugah oleh perasaan. Perasaan yang berhubungan dengan
objek, satu sama lain dan dengan subjek. Simbol memiliki fungsi lain.
Fungsi-fungsi simbol dapat dibedakan
sebagai berikut :
- Alat Komunikasi.
- Merekam (mencatat) Pengetahuan.
- Pembentukan Konsep-konsep Baru
- Membuat Macam-macam Klasifikasi dengan Jelas
- Penjelasan
- Membuat Kemungkinan yang Mencerminkan Aktifitas
- Membantu Menunjukkan Struktur
- Membuat Pengerjaan rutin secara otomatis
- Mengungkap Kembali Informasi dan pemahaman
- Aktifitas Mental yang Kreatif
Kebanyakan hal-hal di atas saling
berhubungan terutama pada point pertama. Merekam (mencatat) pengetahuan
berhubungan dengan membaca, penjelasan adalah suatu jenis khusus dari
komunikasi, memikirkan adalah berkomunikasi dengan diri sendiri, dan
hubungan-hubungan lain yang. Fungsi-fungsi simbol dijelaskan sebagai berikut :
1. Alat komunikasi
Konsep
merupakan objek, pola pikir yang murni, tidak dapat didengar dan tidak dapat
dilihat. Karena tidak ada cara untuk mengamati langsung pikiran seseorang,
harus menggunakan alat-alat yang dapat didengar atau dilihat, seperti
mengucapkan kata atau bunyi lainnya, penulisan kata atau tanda lainnya yang
ditulis diatas kertas (cara penulisan)
Simbol adalah suara atau sesuatu yang
dapat dilihat, yang secara mental
berhubungan dengan suatu ide. Ide inilah arti simbol itu. Tanpa ada ide yang
melekat padanya, maka simbol tersebut tidak mempunyai arti. Simbol dan
maknanya harus diterima sebagai satu kesatuan.
Harus diingat bahwa simbol dikaitkan
pada konsep yang sama dalam pikiran A dan B, kemudian melahirkan simbol. A
dapat memanggil konsep dari memori B kedalam pengertiannya sendiri. Sekali
hubungan ini terbentuk, artinya diproyeksikan kepada simbol, maka simbol dan
maknanya diterima sebagai suatu kesatuan. Akan tetapi bisa jadi suatu makna yang
dilekatkan pada suatu simbol oleh seseorang berbeda dengan makna yang diterima orang
lain sekalipun simbolnya sama. Misalnya kata “braces” bagi orang Inggris dapat
berarti alat untuk menahan celana (supaya tidak lepas) tetapi bagi orang Amerika
diartikan sebagai {kawat gigi}.
Jika
hal ini terjadi maka tidak sedang terjadi komunikasi. Hal inilah yang seringkali salah dipahami orang.
Untuk itu kita perlu memperhatikan konsep awal berikut ini, bahwa
suatu simbol dan konsep yang berhubungan dengan simbol itu adalah dua hal yang
berbeda; perbedaan ini tidak sepele yaitu antara sebuah obyek dengan nama obyek.
Jika kita sebut suatu obyek dengan nama lain, tidak mengubah obyek itu sendiri,
Hal ini tetap benar untuk obyek-obyek pikiran dalam konteks ide matematika.
Misalnya : “lima”,
“five”, “cink” “5”, “V” , “101”
Semuanya menyatakan bilangan yang sama, tetapi
dalam simbol yang berbeda.
Biasanya
jika kita menyatakan suatu simbol, kita ingin minta perhatian penerima
(receiver) terhadap ide yang melekat pada simbol itu dari pada terhadap simbol
itu sendiri.
Ketelitian
atau keseksamaan komunikasi perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan ide yang
sama dalam pikiran penerima gagasan dari
komunikator.
Untuk itu kita dapat membedakan tiga kategori pendengar atau
pembaca.
Pertama adalah orang-orang yang tidak mengetahui hal-hal yang kita bicarakan namun mereka ingin tahu. Kepada mereka kita
harus memilih simbol-simbol yang paling besar kemungkinannya untuk diperhatikan
dan menggunakannya seteliti mungkin sesuai kemampuan kita dengan tujuan tidak mengkomunikasikan
apapun selain kebenaran.
Kedua adalah orang-orang yanq mengerti apa yang kita katakan secara umum.
Disinilah kita coba untuk mengkomunikasikan beberapa hal yang khusus. Bila
mereka menginginkan terus bersama kita sudah semestinya kita menghemat waktu dan konsentrasi
pada hal yang esensial.
Ketiga dari pandengar atau pembaca terdiri dari orang-orang yang mengerti tentang
apa yang kita katakan tetapi ingin menyalahkannya.
Seni
dalam komunikasi adalah pertama-tama untuk menangkap maknanya. Sesudah itu
suatu ide yang baru dapat dijadikan subjek sebagai penekanan dari analisis dan
dikaji lebih cermat sehingga kelemahan dapat ditemukan. Ketika suatu skema
dapat dibentuk dengan baik maka kritik yang menyerang akan merangsang manfaat
perumusan yang lebih hati-hati, kesadaran
refleksinya lebih besar dan memperkuat skema tersebut.
2. Merekam atau membentuk pengetahuan.
Ide
tidak hanya sesuatu yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar tetapi
juga bisa hilang. Bila seseorang meninggal maka pengetahuannya akan mati
bersamanya kecuali dia telah mencatatnya
atau mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Merekam atau mencatat adalah suatu hal
penting dalam komunikasi. Tujuannya adalah agar ide dapat dilihat atau didengar
oleh orang lain baik dalam waktu singkat maupun dalam waktu lama. Komunikasi
dengan simbol berbeda dengan komunikasi lisan. Komunikasi lisan berlangsung
dalam lingkup dimana pertanyaan dan penjelasan diberikan. Seorang komunikator
menggunakan simbol menghadapi lebih banyak kesulitan dalam menyampaikan suatu
ide atau konsep. Lambang tertulis atau tercetak harus memberikan semua
pengertian yang dimaksud, tanpa adanya pengulangan dari sisi tertentu. Tapi ada
juga keuntungannya karena penerima mempunyai catatan tetap, untuk merivisi dan memeriksa pokok-pokok yang telah
dikemukakan terdahulu.
Seperti telah diketahui bahwa struktur konseptual matematika itu adalah gudang akumulasi
pengetahuan dari
generasi-generasi sebelumnya yang ditulis dan dicetak dalam sistem simbol beserta
penjelasannya yang memungkinkan dipelajari oleh generasi baru.
Untuk
menghilangkan pengertian ganda pada pemakaian atau mengkomunikasikan simbol
adalah setiap simbol hanya berhubungan dengan satu konsep dan satu konsep hanya
menggunakan satu simbol. Hal ini tidak selalu dapat dilakukan. Jika satu simbol berhubungan dengan banyak
konsep maka ada tiga hal yang harus diperhatikan;
1. Kita harus
yakin bahwa skema yag digunakan sudah dikenal oleh pendengar atau pembaca
2. Didalam skema, setiap simbol hanya sebuah ide
3. Jangan menukar skema - skema tanpa diketahui
pendengar atau pembaca.
3. Membentuk Konsep-konsep Baru
Jika
konsep yang baru merupakan konsep primer (dasar). misalnya merah, ini
memungkinkan untuk dilakukan tanpa menggunakan simbol. Kata-kata ini adalah
secara sederhena membantu menarik perhatian. Karena merupakan kata verbal.
‘Dasi merah’, buku merah’, ‘pencil merah’, lampu merah’ secara simultan menyatakan
variasi dan contoh-contoh dan konstanta dari suatu konsep. Secara intuitif, pelajar
menggabungkan sifat yang tidak seragam dengan ketidak-seragaman kata-kata, dan
kemudian belajar membuat nama bagi konsep tersebut sambil membentuknya.
Jika suatu konsep merupakan suatu konsep
sekunder seperti semua konsep-konsep matematika, maka cara untuk menyatukan
rangkaian contoh-contoh yang sesuai dengan pikiran orang yang belajar adalah membawa
seluruhnya pada kata yang bersesuaian. ‘merah. biru, hijau, kuning’ ,
kesemuanya merupakan warna.
Cara lain untuk mengkomunikasikan konsep-konsep
baru adalah dengan menghubungkan secara bensama-sama kelas-kelas yang sudah
dikenal oleh pendengar. Jika pendengar telah mempunyai kelas-kelas konsep yang
dbicarakan ini berarti dia telah mengetahui contoh-contoh tersebut sehingga ia
juga akan mampu memberikan contoh-contoh tentang konsep-konsep baru. Bahkan ini
sering menjadi respon pertamanya, sebagian menyatakan bahwa dia telah mengerti.
Tetapi
respon tersebut juga nampak memenuhi kebutuhan yang lebih dalam. Bagaimanapun,
konsep yang diperoleh itu dirasa belum lengkap sampai dia mempunyai contoh.
Contoh-contoh dari konsep baru tidak selalu berasal
dan pengalaman masa lampau. Orang dapat membayangkan suatu poligon bersisi 100
tanpa pernah melihatnya dan tidak
menggambarnya. Malahan pengadaan metode generalisasi dalam matematika adalah
untuk mengadakan kelas baru, dan kemudian mencoba menemukan beberapa anggotanya.
Sebagai contoh : kita telah mempunyai konsep akar kuadrat,
bilangan negatif, dan mengkombinasikannya untuk membentuk konsep baru yaitu
akar kuadrat dari bilangan negatif. Penemuan dari contoh-contoh kelas baru ini
serta meneliti sifat-sifatnya akan
menuju kepada rangkaian susunan ide-ide baru dimana meskipun berbentuk bilangan imajiner namun digunakan
dalam fisika misalnya dalam teori arus
bolak balik dan rangkaian osilator.
4. Membuat
bermacam klasifikasi dengan jelas
Suatu
objek tunggal dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara dengan menggunakan
atau memberikan nama-nama yang berbeda untuk objek tersebut. Kita dapat menunjukkan
bahwa bagian klasifikasi mana yang sedang digunakan. Seorang laki-laki dapat
disebut sebagai Pak Brown “pak” ’Orang
laki-laki terhormat’ “Paman Delit” , “Ayah” . Bilangan yang sama dapat
dipandang sebagai kuadrat dari 8, 4 pangkat 3, atau 10 kuadrat dikurangi 6 kuadrat,
disimbolkan dengan 82 , 43 , 102 – 62
Sebagairnana disebutkan terdahulu kita
tunjukkan bahwa kita masih mengacu pada objek yang sama dengan rnanggunakan
simbol “=“, dan dengan penamaan kembali menurut kebiasaan yang ada kita dapat mencari
sifat-sifat yang pada mulanya tidak jelas.
Contoh
4x2 - 12xy + 9y2 dimana x
dan y keduanya merupakan peubah (variabel)
Kita tahu bahwa kumpulan simbol ini
mempresentasikan beberapa bilangan. Tetapi dengan menuliskan, 4x2 - l2xy + 9y2 =(2x - 3y)2
kita mengetahui sesuatu yang baru bahwa
simbol-simbol itu menggambarkan suatu bilangan positif
Meskipun
prinsipnya sederhana namun berakibat pada penemuan yang jauh. Suatu kali kita mempunyai
klasifikasi sesuatu secara tepat kita mempunyai banyak cara untuk mengetahui
ketepatannya. Hal ini dapat membantu kita memecahkan problem yang kita hadapi,
sehingga lebih banyak cara lagi untuk mengklasifikasi, sehingga kita dapat
memecahkan problem yang lebih bervariasi. Lebih banyak simbol yang dapat
digunakan pada konsep yang sama maka lebih banyak cara untuk mengklasifikan.
5. Penjelasan
Penjelasan adalah suatu bentuk
komunikasi yang disengaja, yang memungkinkan seseorang dapat memahami sesuatu
yang sebelumnya tidak dipahami. Memahami adalah hasil dari asimilasi terhadap
skema yang ada, sehingga bila terdapat kegagalan, ada tiga kemungkinan
penyebabnya, yaitu:
a) Penggunaan
skema yang salah. Dalam keadaan ini diperlukan penjelasan yang sederhana untuk
mengaktifkan skema yang tepat. Di dalam buku ini, kata-kata seperti: fungsi, bayangan,
grup, dan lain-lain digunakan dalam pengertian sehari-hari, Juga dalam
pengertian matematik. Kegagalan dalam memahaminya dapat disebabkan karena
pemberian arti yang berbeda dari yarg diharapkan. Ini adalah semata-mata soal
konteks.
b) Kesenjangan
antara ide-ide baru dengan skema yang sudah ada terlalu besar. Sebagai contoh :
Misalkan mulai
dengan menunjukkan notasi – notasi berikut:
dan kemudian
langsung
Besar kemungkinan
pelajar mengatakan dia tidak memahami, mungkin juga mengatakan “Anda terlalu
cepat”. Dalam hal ini penjelasan diperlukan untuk memperbaiki tahap-tahap yang
digunakan. Dengan cara demikian jaraknya dapat dijembatani. Dalam istilah
psikologi, pemberi penjelasan akan mengemukakan simbol-simbol yang cocok untuk
membangkitkan konsep-konsep yang berhubungan dengan skema yang ada dengan ide-ide
baru.
c) Skema yang
sudah ada mungkin tidak mampu menyerap ide-ide baru tanpa pemberian akomodasi,
khususnya dalam kasus generalisasi matematika. Dalam keadaan ini fungsi
penjelasan adalah membantu pelajar untuk menggambarkan skema yang dipikirkannya,
untuk melepaskan contoh-contoh atau ide-ide murni yang mempunyai pengaruh
penyempitan dan untuk memodifikasikan ide-ide tersebut secara tepat. Perluasan
notasi bilangan nol, negatif dan pecahan merupakan contoh kasus ini, jika ide
baru disajikan dalam komunikasi lebih lanjut diperlukan untuk memahaminya.
Nampaknya cara ini dapat digunakan dalam pengajaran. Tidak diinginkan menempatkan
para pelajar pada sesuatu yang tidak sesuai dengan tingkatan yang sudah
dimilikinya. Program ini tidak menawarkan suatu tantangan dan tidak banyak
variasi. Seringkali bermanfaat untuk memperhatikan permasalahannya dulu,
misalnya penemuan sesaat tentang kecepatan dan seseorang penerjun bebas.
Berikutnya mendefinisikan dengan tepat tentang “kecepatan sesaat” dan
modifikasi pengembangan dengan proses proses deskripsi konsep-konsep baru (misalnya
limit) yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
6. Membuat Kemungkinan yang Mencerminkan Aktifitas
Ini
meliputi kesadaran seseorang terhadap konsep-konsep dan skema-skema sendiri,
menangkap hubungan dan strukturnya dan memanipulasi
dengan berbagai cara. Ketiga sistem berpikir ini dilukiskan
pada gambar dibawah ini oleh
persegi panjang yang ditandai
“Penerima“ proses pikiran perantara” dan “pelaksana”.
Dalam konteks ini “proses pemikiran“ adalah pengetahuan dan segala aktivitasnya dan
disebut sebagai intelegensi refleksi.
Proses
untuk menjadi sadar terhadap konsep
miliknya pertama sekali nampak sangat
sulit. Itu terjadi beberapa tahun pada masa kanak-kanak. Meskipun demikian
bagi orang-orang yang mempunyai
pengembangan kemampuan reflektif
yang tinggi masih perlu berusaha
dalam mencari bentuk baru
Untuk
membangun suatu ide-ide dengan sengaja nampak erat hubungannya dengan mengasosiasikan simbolnya, tapi hal ini nampak belum banyak
diketahui . Konsep-konsep merupakan objek-objek
yang sukar dipahami dan tidak
diperoleh begitu saja dan mungkin bahwa
simbol-simbol (yang berupa konsep dasar) sebagian besar merupakan jenis konsep
yang abstrak yang dapat diketahui dengan jelas. Tentu saja beberapa proses
pengetahuan dapat meningkatkan kekuatan berpikir. Pada akhirnya assosiasi telah
membentuk sampai tampak sebagai label
dan handel sehingga kita dapat memilih ( dari memori kita ) dan memanipulasikan
konsep-konsep kita. Hal ini akan lebih leluasa dengan menggunakan simbol-simbol
yang dapat dikontrol oleh pikiran kita.
Contoh simbol yang mencerminkan
aktifitas adalah simbol
menya-takan dilarang masuk.
Berpikir verbal ( yang secara luas dapat meliputi
aljabar dan simbol-simbol lain yang dapat diucapkan) merupakan kecepatan
internal, dapat dikonfirmasikan dengan mengamati tingkat perubahan pada
anak-anak. Penggunaan simbol-simbol yang
dapat diucapkan dalam berpikir berhubungan erat dengan komunikasi, salah
satunya dinyatakan dengan komunikasi dengan diri sendiri. Jadi membangun
pikiran seseorang tampak seperti sirkuit
pendek dari proses mendengar dirinya sendiri kemudian menceritakannya
pada orang lain. Pandangan ini didukung oleh observasi umum bahwa sesungguhnya
berlaku sebagai pendengar yang baik (pemikir keras) hampir selalu membantu
ketika orang lain sedang menyelesaikan masalah / problem .
7. Membantu
Menunjukkan Struktur
Pada
bagian ini akan dijelaskan bagaimana hubungan ide-ide dan bagaimana cara mengintegrasikannya.
Jangkauan memory untuk mengingat informasi yang diberikan dengan sekilas hanya
sedikit, sebagai contoh : banyaknya informasi yang dapat ditangkap oleh
seseorang dalam suatu saat pada keadaan sadar sangat terbatas. Topik yang lebih
sulit, lebih banyak memerlukan konsentrasi dan perhatian dalam berpikir dalam
suatu saat, tapi juga memerlukan ketepatan dalam mengarahkan dengan cepat
sebelum bekerja. Jadi, satu catatan,
satu pikiran pada kertas sebagai catatan kemajuan. Ini bentuk yang lebih
permanen dari “berpikir keras” yang telah didiskusikan pada bagian sebelumnya,
dengan mengurangi ketegangan pengetahuan dalam menjaga informasi yang relevan
yang dapat diterima secara menyeluruh.
Cara
lain dalam mengurangi ketegangan pengetahuan dan kelebihannya, adalah dengan
penjelasan notasi matematika.
Bandingkan :
Pemilihan simbol yang sesuai dapat menjadi sangat
membantu dalam menarik konsep yang cocok dalam hubungan-hubungan yang sesuai.
Notasi
yang biasa untuk logaritma sebuah bilangan x pada basis a adalah (baca :
logaritma dengan basis a dari x). Dari definisi logaritma, yang tidak butuh
perhatian kita disini (dijelaskan pada Bab 14), jika logaritma itu dinotasikan
dengan n,
Kemudian x
= an.
Notasi loga
x = n
Mempengaruhi untuk menuliskan a
= xn, yang
salah
Jika bagaimanapun menuliskan (log x)a = n (log x untuk basis a)
Ini membantu untuk mengingat bahwa x =
an.
Cara
konvensional untuk menyebut sudut ini adalah ÐABC. Ini membayangkan bahwa vertex dari sudut ini
adalah A, yang tidak benar. Kalau tidak ada arti ganda, kita maksudkan Ð B, bukan Ð A.
Kebiasaan penggantiannya adalah
lebih baik dilihat dari segi pandang ini, biarpun kurang umum dikalangan
pencetak-pencetak. Tetapi marilah kita pikirkan, ide-ide yang kita
lambangkan.
Sebuah sudut ditentukan oleh dua arah
lewat sebuah titik. Tiap arah dapat digambarkan oleh satu sinar lewat titik itu
pada sebuah sudut dilukiskan oleh dua sinar, dan , kalau kita berurusan dengan satu putaran
dari satu arah ke arah lain, digambarkan dengan sudut yang ditandai
(konvensinya adalah memakai putaran lawan jarum jam) sebagai positif, hal ini
dilukiskan oleh sepasang sinar yang teratur ( , ) yang dapat diangkat jadi dan
dimana tidak ada timbul arti ganda pada B.
Penambahan dengan pengurangan sudur-sudut pada
suatu titik dapat disederhanakan menjadi aljabar sederhana saja, sekali “aturan
penghapusannya” telah dilihat dan diingat.
Pengurangan sebuah sudut sama dengan penambahan
kebalikannya (inversinya) ialah sudut
yang sesuai dengan putaran ke arah yang berlawanan.
Jadi:
|
Apakah yang terjadi kalau kita mencoba mengurangi
sudut yang lebih besar dan sudut yang lebih kecil ?
Mari kita coba secara aljabar :
|
|
||||||
|
||||||
|
||||||
Yang sama dengan sudut ini, yang masuk akal
Kembali persamaan pertama : dan
dibandingkan dengan , bagi anda yang terbiasa menggunakan
penambahan pada sektor bebas akan mengakui bahwa pengerjaan penambahan dan
pengurangan sudut secara aljabar tersebut, isomorf dengan penambahan dan
pengurangan vektor bebas.
Pada sembarang kasus, anda boleh tidak
yakin terhadap argumen yang diberikan, tetapi diharapkan ada sedikit
persetujuan bahwa pemilihan notasi perlu dilakukan secara berhati-hati, dan
memperhatikan efektivitas penggunaan notasi untuk suatu ide yang sangat
tergantung kepadanya.
mod 4
|
0
|
1
|
2
|
3
|
0
|
0
|
1
|
2
|
3
|
1
|
1
|
2
|
3
|
0
|
2
|
2
|
3
|
0
|
1
|
3
|
3
|
0
|
1
|
2
|
mod 5
|
1
|
2
|
4
|
3
|
1
|
1
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
4
|
3
|
1
|
4
|
4
|
3
|
1
|
2
|
3
|
3
|
1
|
2
|
4
|
Itu dapat dilihat dari tabel ini bahwa kedua group
itu isomorfik; keduanya menjadi group siklik order 4.
mod 5
|
||||
Tetapi jika tabel sebelah kanan itu ditulis kembali dalam dua berpangkat,
sifat isomorfiknya dinyatakan lebih bagus.
Pembaca juga akan mengamati bagaimana dengan lembut notasi petunjuk umum
pada konteks baru. Ini, tentunya, adalah patokan untuk notasi yang bagus.
8. Membuat manipulasi rutin secara otomatis
Berfikir
merupakan suatu pekerjaan yang berat.
Sekali kita mempunyai pemahaman tentang
proses matematika maka hal itu
merupakan suatu keuntungan besar
karena kita dapat bekerja dengan
cepat pada kesempatan berikutnya, tanpa
harus mengulang-ulang setiap waktu
konsep-konsep yang rumit. Jika telah mendapat kemajuan dalam proseas matematika
itu, tentu saja sifat-sifat dasar dalam proses-proses matematika yang mendasar
menjadi otomatis. Pada berbagai tingkatan kita juga dapat membedakan antara
manipulasi-manipulasi rutin dan aktivitas pemecahan masalah, kecuali kalau yang
dikerjakan dengan perhatian minimal, tidak mungkin akan mencurahkan perhatian
secara penuh pada beberapa kesulitan yang dihadapi. Kondisi ini juga dijumpai
pada berbagai ketrampilan yang dipelajari. Tidak seorangpun dapat mengendara
yang baik sampai ia dapat memindah persneling tanpa berpikir. Seorang ahli
violing tidak dapat menafsirkan suatu teknik bermain musik tanpa mengalami
suatu kesulitan.
Dalam matematika hal ini dikerjakan
dengan melepaskan simbol-simbol dari konsepnya dan memanipulasi menurut bentuk-bentuk yang biasa dipakai tanpa menghiraukan artinya. Kegitan otomatis
dari tugas-tugas rutin harus jelas perbedaannya dari simbol-simbol tak berarti
dari manipulasi mekanik, yang bukan matematika. Seorang matematikawan bekerja
sercara otomatis, setiap saat dapat menunda kehendaknya dan memanggil kembali
artinya dari simbol-simbol, dan dia harus dapat dengan mudah dari suatu bentuk
aktivitas kelain aktivitas sesuai dengan syarat-syarat dan tugas-tugas yang
dikerjakan.
Hasil
karya ekonomi merupakan contoh yang
bagus. Pertama kita belajar memanipulasi konsep-konsep sebagai ganti obyek
real, kemudian memberikan nama konsep selanjutnya memanipulasi nama tersebut.
(Dan jika manipulasi dapat disederhanakan menjadi proses mekanik kita dapat
menggunakan komputer untuk mengerjakannya). Akhirnya kita dapat menarik kembali
proses dengan cara mengambil kembali konsep-konsep pada simbol-simbol, kemudian
mewujudkan konsep itu dalam tindakan nyata dengan objek nyata yang telah
diabstraksikan pada saat awal.
Kekuatan matematika
adalah sangat luas dan pada semua
tingkatan, simbol simbol
memberikan sumbangan yang cukup besar di dalamnya. Tapi tanpa kemampuan dari matematikawan untuk menanamkan pengertian, semua tak ada
gunanya.
9. Mengungkap
kembali informasi dan pemahaman
Dalam
bagian ini kita menekankan pada
penggunaan simbol mengungkap kembali
konsep konsep dan skema yang tersimpan
dalam memori seseorang. Meskipun konsep
yang digunakan merupakan obyek yang
dihindari yaitu sudah tidak dikerjakan
untuk beberapa lama atau mungkin sama sekali tak dapat dicapai tanpa
menggunakan beberapa cara untuk mengungkap kembali.
Contoh
berkaitan dengan pengetahuan tentang
persamaan kuadrat. Apakah persamaan
kuadrat berikut mempunyai akar nyata?.
3x2
- 4x + 2 = 0
Pada kebanyakan kasus istilah “deskriminan” atau
simbol: ”b2-4ac” perlu diperhatikan terlebih dahulu. Setelah
itu dasar-dasar metode untuk
menyelesaikan kasus itu perlu diingat
kembali.
Suatu
contoh lagi, sudah pernakah anda ketemu seorang teman sekolah lama yang sudah
tidak anda kenal. Tetapi setelah ia
berkata “ saya ……..” anda bukan
hanya mengenalnya, tetapi bahkan teringat segala sesuatu tentang dia.
Proses
mengingat kembali informasi
dengan bantuan simbol-simbol itu ditunjukkan oleh kemampuan mengahafal
terlepas dari konsep.
Contoh :
Hai ini bermaksud baik untuk mengingat tanda dari
pembagian sudut trigonometri dari 0o sampai 360o. Diagram
di atas menunjuikkan perbandingan sudut-sudut positif.
Perbedaan
menghafal dengan sebuah formula adalah formula mengorganisikan struktur yang
harus diingat kembali. Oleh karena itu
dari sebuah formula pemahaman dapat
dikonstruksikan, meskipun tidak dengan segera dapat diingat kembali simbol-
simbol yang dimaksud. Dengan melihat atau mendengar istilah hukum ohm,
formula
Untuk kebanyakan orang hal itu dapat
dibangkitkan kembali dengan sengaja dari ruang penyimpanan memori.
Selanjutnya dari formula mudah untuk mengkonstruksi pengertiannya. Jika diberikan sebuah medan
listrik maka arus yang mengalir dengan voltase ganda juga akan meningkatkan ampere sebesar dua
kali lipat. Urutan-urutan untuk
mengingat kembali: pertama simbol-simbol, kemudian makna simbol tanpa kecuali. Pada saat mengingat
kembali sebuah percakapan atau sesuatu
yang dibaca sebagian orang dapat
mengingatnya kembali artinya tetapi
dalam ba hasanya sendiri.
Dalam matematika, yang kita simpan
adalah kombinasi struktur konsep yang diasosiasikan dengan simbol, karena itu
lebih baik untuk mengingat secara total. Pertanyaannya adalah bagian dari
kombinasi simbol dan konsep mana yang lebih mudah dikuasai, ketika kita mencoba
mengingat kembali materi-materi yang tersimpan pada ruang penyimpanan memori.
Bukti mengingat kembali simbol-simbol lebih mudah dicapai itu ada, tetapi
seberapa besar, masih perlu penelitian lebih lanjut.
10. Aktvitas
mental yang kreatif
Pembentukan konsep yang terdiri dari formasi ide-ide
baru dari ingatan masing masing
individu merupakan faktor faktor kreatif. Oleh karena itu mempelajari dengan
cara ini matematika adalah suatu
pencarian yang menantang. Tapi penjelasan yang digunakan lebih mengutamakan
pada kreasi ide-ide, dimana tidak
seorangpun yang dapat mengerjakan sebelumnya, baik untuk memulai sesuatu atau
untuk menyelidiki keberadaan sesuatu. Sekali pemahaman baru diperoleh hal itu dapat dikomunikasikan dalam
cara-cara yang siap didiskusikan satu sama lain, dimana skema-skema
sudah cukup jauh dikembangkan dalam
arah yang benar untuk dapat
diasimilasikan.
Gisellin dalam karya klasiknya “proses
kreatif” telah dikoleksi bersama-sama
dengan laporan hasil karya cipta pada beberapa bidang: musik, jurnal, ilmuan,
matematikawan. Dari ini, apa yang muncul barangkali dengan jelas bahwa
proses ini akan tidak
melaksanakan untuk memerintahkan. Bagian penting dari aktivitas ini adalah
bahwa keduanya merupakan ketidaksadaran
dan tidak sengaja.
Bagaimanapun diakui bahwa sebuah
proses aktivitas memerlukan permulaan yaitu diperlukan untuk
berkonsentrasi dengan
sunggunh-sungguh pada suatu masalah.
Maksudnya ada suatu priode tertentu dimana suatu problem dikesampingkan, jadi sejauh ini
kesadaran ingatan yang diperhatikan adalah saat pelemasan, situasi releks,
kegiatan mental atau kegiatan jasmani
lain atau istirahat. Nampaknya selama periode ini, tanpa sadar kegiatan mental konsen dengan problem yang
berkelanjutan, secara tiba-tiba pemahaman yang berhubungan dengan problem, mungkin merupakan penyelesaian yang komplit, mencuat
dalam kesadaran, suatu saat ketika tidak ada ketenangan kerja problem ini dalam kemajuan. Pemahaman ini disertai dengan
perasaan yang senang dan yang menarik,
penting untuk dikomunikasikan.
Selama
pada tingkat pusat dimana keberadaan ide-ide secara tiba-tiba cocok dengan cara
baru untuk menghasilkan ide baru. Tidak mungkin untuk mengatakan berapa besar
simbol-simbol memainkan peran yang
penting atau mempunyai andil disini. Pada bagian terdahulu
dan pada tingkatan berikutnya
bagaimanapun juga fungsi mereka
cukup penting. Tahap pertama adalah kuatnya konsentrasi pada problem
dimana semua ide yang
relevan dibawa bersama dan
dipertimbangkan dari beberapa aspek dan
dalam kombinasi-kombinasi yang berbeda
dan hubungannya satu sama lain. Selama periode dari refleksi ini simbol memainkan suatu bagian dasar, untuk itu kita mengontrol secara
sengaja pemikiran kita. Hal ini bisa
terjadi dengan baik jika pada tahap
ini kontribusi konsep dimunculkan pada
tingkatan yang lebih tinggi dari aktivitas untuk sintesa berikut pada level
bawah sadar.
Jika
pemahaman telah terjadi, hal itu memungkinkan mengingat simbol-simbol
yang sesuai secara spontan untuk menunjukan adanya assosiasi dengan proses membuat kesadaran. Tetapi hal ini muncul
tidak komplit, dan simbol-simbol diteruskan dengan sengaja sadar, membuat
kemungkinan komunikasi dan rekaman terhadap hasil-hasil dari proses kreatif. Formulasi dan rekaman yang dengan
secara teliti diasosiasikan proses sadar secara penuh, sering
dideskripsikan sebagai usaha yang susah
payah.
Celakanya
tidak semua ide-ide diperoleh dengan cara-cara demikian dapat memenuhi
kesanggupan mereka. Setelah pemahaman seharusnya diikuti dengan pemeriksaan atas kebenarannya. Dalam sains
ini berarti menguji ide dengan eksperimen. Dalam matematika ini berarti analisa
logika, menguji konsistensi internal, dan menerima pengetahuan. Sekali lagi
bahwa sebuah proses refleksif fttftfrtcfrtrfruntuk
simbol-simbol adalah hal yang essensial. Jika pemilihannya dengan hati-hati
berkontribusi secara langsung untuk menyatakan
sebuah struktur baru.
kak kalau buku tentang psikologi pendidikan matematika adanya dimana ya kak? yang khusus berbicara matematka saja?
BalasHapus