Rabu, 10 Februari 2016

CRITICAL REVIEW JURNAL ILMIAH Allan(Numeracy, Literacy and Newman’s Eror Analysis.)

Silahkan download file jurnal dalam bentuk pdf
https://drive.google.com/file/d/0BwP9TRXcxCxJZ0I2ck9sMnRkanc/view?usp=sharing

A.    Data Jurnal
a.      Judul jurnal
Numeracy, Literacy and Newman’s Eror Analysis.
b.      Penulis
Allan Leslie White
University of Western Sydney
c.       Nama jurnal
Journal of Science and Mathematics Education in Southeast Asia
d.      Tahun terbit dan volume jurnal
2010, Vol 33 No. 2, 129 - 148
e.       Jumlah halaman
20 halaman

B.     Deskripsi Jurnal
1.      Abstrak
Newman’s Error Analysis (NEA) merupakan suatu program yang digunakan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Newman secara spesifik mendefinisikan lima keterampilan untuk menyelesaikan masalah matematika yaitu : (1) membaca, (2) memahami, (3) transformasi, (4) keterampilan proses, dan (5) encoding. Analisis kesalahan Newman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat alasan yang paling mendasar kenapa siswa melakukan kesalahan. Newman juga membantu para guru untuk mengatasi kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan menciptakan pembelajaran yang lebih efektif.

2.      Latar Belakang
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami masalah, contohnya masalah kalimat matematika. Sering kali siswa mendeskripsikan suatu kata yang lain dari konteks awal. Namun, selain kesulitan dalam memahami masalah siswa juga sering melakukan kesalahan konseptual dan procedural.
Di Australia sangat menarik keprihatinan dengan siswa pada pertengahan tahun yang bergelut dengan matematika. Gervasoni, Hadden dan Turkenburg (2007) melakukan penelitian pembelajaran dalam jumlah besar pada tahun 2006 lebih dari 7000 anak-anak di Ballarat di negara bagian Australia Victoria dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang bisa menginformasikan tentang pengembangan rencana pembelajaran profesional.
Di New South Wales Departemen Pendidikan dan Pelatihan (NSWDET) melaksanakan suatu program yang dinamakan Counting On Program. Program ini adalah salah satu kegiatan yang diadakan untuk mengatasi kesulitan siswa. Kemudian dalam program ini mereka memasukkan atau menggunakan NEA untuk mempermudah dalam melaksanakan program tesebut.
Pada tahun 2007 program ini mengalami kemajuan yang sangat besar dan telah dimplementasikan pada 122 sekolah diseluruh NSW dimana mereka mengelompokkan sampai 30 kelompok dengan masing-masing kelompok dibantu oleh konsultan matematika. Kesempatan inilah yang digunakan untuk menggunakan atau mengimplementasikan Newman’s Error Analysis (NEA). NEA ini digunakan dengan tujuan untuk menganalisis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan membantu untuk mengatasi kesulitan itu, baik itu kesulitan memahami masalah matematika, kesalahan konseptual maupun kesalahan procedural.

3.      Pembahasan
a.      Analisis Kesalahan Newman
Sejarah singkat NEA dimulai Pada tahun 1980-an dan 1990-an terutama di Australia yang dipromosikan oleh Clement (1980, 1982, 1984) dan bekerja sama dengan Ellerton (e.g., Clement & Ellerton, 1992, 1993, 1995; Ellerton, & Clement, 1991, 1996, 1997) walaupun masih ada yang lainnya (e.g., Casey, 1978; Clarkson, 1980; Watson, 1980; Tuck, 1983; Faulkner, 1992). NEA juga menyebar luas di seluruh wilayah Asia-Pasifik seperti di Brunei (Mohidin, 1991); di India (Kaushil, Sajjin Singh & Clements, 1985); di Malaysia (Marinas & Clements, 1990; Clements & Ellerton, 1992; Sulaiman & Remorin, 1993); di Papua New Guinea (Clements, 1982; Clarkson, 1983, 1991); di Singapore (Kaur, 1995); di Philippines (Jiminez, 1992); dan di Thailand (Singhatat, 1991; Thongtawat, 1992).
NEA dirancang dengan prosedur tes diagnostic yang sederhana. Newman (1977, 1983) menyatakan bahwa ketika seorang siswa akan menjawab soal matematika, maka siswa tersebut harus harus melalui tahapan-tahapannya, yaitu membaca, mamahami, transformasi, dan encoding. Newman menghasilkan sejumlah bukti besar bahwa siswa lebih banyak mengalami kesulitan struktur semantik, kosakata, dan simbolisme matematika dibandingkan dengan algoritma standar.
Petunjuk wawancara Analisis Kesalahan Newman :
1.      Tolong bacakan pertanyaan ini untuk saya. Jika ada kata yang tidak kamu tahu, biarkan saja.
2.      Katakan apa yang  diinginkan untuk dilakukan dari pertanyaan itu.
3.      Katakan bagaimana cara kamu menemukan jawaban ini.
4.      Tunjukkan pada saya apa harus dilakukan untuk mendapatkan jawaban. "Bicara keras" seperti yang Anda lakukan, sehingga saya bisa
mengerti bagaimana
cara anda berfikir.
5.      Sekarang, tuliskan jawaban anda untuk pertanyaan itu.

Dalam banyak studi yang dilakukan Newman di sekolah-sekolah proporsi pada kesalahan pertama terjadi pada pemahaman dan transformasi. Dengan demikian, studi yang telah dilakukan melaporkan bahwa sekitar 70 persen dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas 7 yaitu pada  tipe pertanyaan matematika yang berada ditingkat Pemahaman atau Transformasi. Oleh karena itu, terdapat dua prosedur yang diadaptasi dan dimodifikasi yaitu prosedur wawancara yang digunakan oleh Newman (1977) yang akan dijelaskan secara singkat berikut ini.
Adaptasi pertama, oleh Casey (1978) dalam studi tentang kesalahan yang dilakukan pada 120 Kelas 7 siswa di sekolah tinggi tunggal sehingga diinstruksikan kepada pewawancara untuk membantu siswa yang melakukan kesalahan lebih. Jika siswa membuat kesalahan Pemahaman, pewawancara akan mencatat kesalahan tersebut dan menjelaskan maksud dari pertanyaan untuk siswa, dan proses ini akan berlanjut sampai siswa bisa menjawab pertanyaan itu. Sehingga, dalam studi Casey, seorang murid bisa membuat sejumlah kesalahan pada satu pertanyaan. Namun, metode Casey  menarik bagi para guru yang lebih tertarik dengan bagaimana siswa melakukan proses sesuai dengan tingkatan.
Adaptasi kedua, diajukan oleh Ellerton dan Clements (1997) yang menggunakan suatu bentuk modifikasi dari metode wawancara Newman untuk menganalisis tanggapan siswa dari Kelas 5 sampai 8. Setelah semua siswa diberikan soal, dan setelah jawaban semua siswa terkumpul, maka semua jawaban baik yang benar maupun yang salah akan dianalisis.

b.      Pembelajaran Siswa
Pada tahun 2008 data yang telah dikumpulkan dari 74 sekolah dengan 55 sekolah dasar, 16 sekolah menengah dan tiga sekolah inti. Ada 1.213 siswa dengan 954 siswa sekolah dasar (78,6%) dan 259 siswa sekolah menengah (21,4%). Hanya satu dari dua pertanyaan yang melibatkan Analisis Kesalahan Newman dalam instrumen penilaian yang tercatat untuk setiap siswa. Skala NEA yang digunakan 1 sampai 5, dan telah ditambahkan satu menjadi 6 kategori untuk mewakili mereka yang bisa menyelesaikan soal cerita dengan baik. Tabel 2 menampilkan awal dan akhir tingkat NEA untuk kelompok tahun 2008 dan menunjukkan kemajuan pada tingkat keseluruhan dari awal dan untuk akhir penilaian siswa.

Tabel 2
Analisis Kesalahan Newman pada Tingkat Awal dan Akhir

Tingkatan NEA
Frekuensi Tingkat Awal
Persentasi Frekuensi
Frekuensi Tingkat Akhir
Persentasi Frekuensi
1
2
3
4
5
6
100
452
300
101
37
28
16.2 %
37.3 %
32.9 %
8.3 %
3.1 %
2.3 %
51
234
477
220
134
97
4.2 %
19.3 %
39.3 %
18.1 %
11.0 %
8.0 %
Jumlah
1213
100 %
1213
100 %

Vaiyatvutjamai dan Clements (2004) menganalisis kesalahan yang dibuat oleh 231 (di kelas 9) siswa Thailand dengan dua pemerintahan Chiang Mai sekolah menengah negeri. Siswa menyelesaikan tugas sebelum dan dengan seketika setelah melalui serangkaian 13 pelajaran. Meskipun sudah jelas bahwa terdapat sejumlah kesalahpahaman yang dapat diungkapkan, namun masih ada siswa lainnya yang tidak peduli dengan kesalahan tersebut. Sebuah 'Kesalahpahaman yang tidak bisa dirubah' digunakan untuk menunjukkan keadaan siswa yang tetap mempertahankan konsepsi yang salah meskipun secara spesifik telah diajarkan untuk mendefinisikan karakteristik konsep yang relevan.
Sehubungan dengan ini dapat dikatakan bahwa tidak adanya perubahan kognitif dari waktu ke waktu atau bahkan berlawanan terhadap perubahan dari waktu ke waktu, sehingga kelemahan kognitif terus berlanjut meskipun individu tersebut sudah diajarkan tentang pandangan konsep yang ‘tepat’. Implikasinya terhadap penelitian ini bahwa strategi dan prosedur dari Counting On Program harus diintegrasikan ke dalam kelas sehari-hari dan dilanjutkan setelah program selesai. Kesalahan konsep ini mungkin memerlukan waktu yang lama bagi mereka untuk berubah.

c.       Penggunaan Kelas Oleh Guru
Pembelajaran profesionalisme guru dalam Counting On Program telah berevolusi sampai tahun 2007 yang mengadakan konferensi selama dua hari yang dihadiri oleh satu atau dua guru relawan dari masing-masing sekolah yang akan bertindak sebagai fasilitator. Fasilitator kemudian akan kembali ke sekolah masing-masing, serta membentuk dan melatih sebuah tim yang terdiri dari beberapa siswa, dan kemudian mengimplementasikan NEA kedalam Counting On Program.
Pada tahun 2007 dan 2008 catatan evaluasi (White 2008, 2009) mengungkapkan bahwa sebagian besar para guru sangat mendukung mengenai masuknya NEA ke dalam Counting On Program. Mereka mengatakan bahwa itu mudah untuk dimengerti, mudah digunakan, dan ada peluang lebih besar  untuk melibatkan NEA dalam rangka untuk meperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Didalam catatan evaluasi yang dilaporkan pada 2007 bahwa terdapat kesenjangan antara guru sekolah dasar dan menengah mengenai NEA. Ada guru yang menerima masuknya NEA, dan begitupun sebaliknya. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua guru menolak akan masuknya NEA. Sehingga untuk guru yang menerima masuknya NEA mereka menampilkan kelima petunjuk Newman dalam bentuk poster didalam setiap kelas, dengan harapan bahwa semua siswa akan mengikuti petunjuk Newman pada saat akan menyelesaikan soal-soal matematika. Tentunya tetap dengan panduan guru untuk menemukan jawaban yang tepat untuk setiap masalah. Gambar poster tersebut, bisa dilihat dibawah ini :
 
C.    Analisis
Seiring dengan berjalannya waktu, masalah pendidikan yang ada sekarang ini semakin bertambah banyak. Sehingga para pendidik harus bisa menyiapkan cara jitu untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang akan diajarkan.
Penelitian dari jurnal ini dilakukan oleh Allan Lesli White dari University of Western Sydney. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengeksplor sejauh mana peserta didik memahami materi yang sudah diajarkan, serta mengeksplor kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, mencari tahu tentang alasan yang menyebabkan terjadinya kesulitan tersebut, dan mencari solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Selain itu, penelitian ini juga telah melaksanakan suatu program yang sangat efektif untuk pembelajaran, yaitu program Counting On Program yang didalamnya menggunakan atau mengaplikasikan Newman’s Error Analysis (NEA). Dengan adanya lima tahapan dari Newman yaitu membaca, memahami, transformasi, keterampilan proses, dan encoding. Maka siswa dapat menyelesaikan soal matematika dengan acuan kelima tahapan Newman tersebut.
Sedangkan untuk guru terdapat lima pertanyaan untuk interwiew yang diajukan oleh Newman untuk mengetahui dimana letak kesalahan siswa. Kelima pertanyaan tersebut sangat membantu guru untuk menganalisis dan menilai hasil kerja siswa. Kemudian guru juga dapat mengetahui kesalahan apa yang dilakukan oleh siswa, entah itu kesalahan memahami kalimat matematika, kesalahan konsep, maupun kesalahan procedural.

D.    Komentar (Tanggapan Terhadap Isi Jurnal)
Setelah saya membaca dan memahami isi dari jurnal, terdapat beberapa tanggapan yang bisa saya ungkapkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
v  Abstrak dari jurnal ini sangat jelas, dan dapat menggambarkan isi dari keseluruhan jurnal.
v  Masalah yang melatar belakangi penulisan jurnal ini juga sangat jelas, yaitu dengan munculnya masalah kesulitan siswa, maka digunakanlah sebuah program yaitu Counting On Program yang didalamnya diaplikasikan Newman’s Error Analysis (NEA) yang bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesalahan siswa dan berusaha untuk mengatasi kesulitan tersebut. Kemudian bahasa yang digunakan dalam jurnal ini juga mudah untuk dipahami.
v  Pada pembahasan juga sudah jelas untuk pembahasan tentang NEA, petunjuk wawancara dan tingkatan dalam menyelesaikan soal matematika yang dikemukakan oleh Newman dan sangat membantu bagi guru dan siswa. Namun ada beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain, dan dituliskan dalam jurnal ini, namun dalam penyajiannya hasil penelitian tersebut kurang spesifik karena dalam penjelasannya hanya dipaparkan tentang seberapa banyak kesalahan yang dilakukan siswa, namun tidak ada penjelasan sampai akhir yang tertulis dari hasil penelititian tersebut. Kemudian, tidak adanya satu penelitian yang difokuskan untuk dibahas, sehingga dapat mengakibatkan ketidakjelasan.
v  Untuk bagian kesimpulan juga sudah sangat jelas dan spesifik. Oleh karena itu, jurnal ini sangat baik untuk dipelajari dan dipahami karena dapat menambah wawasan tentang pembelajaran matematika, dan dapat juga diaplikasikan dalam proses pembelajaran.

E.     Kesimpulan
Newman’s Error Analysis (NEA) merupakan suatu program yang digunakan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Newman secara spesifik mendefinisikan lima keterampilan untuk menyelesaikan masalah matematika yaitu : (1) membaca, (2) memahami, (3) transformasi, (4) keterampilan proses, dan (5) encoding.
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami masalah, contohnya masalah kalimat matematika. Sering kali siswa mendeskripsikan suatu kata yang lain dari konteks awal. Namun, selain kesulitan dalam memahami masalah siswa juga sering melakukan kesalahan konseptual dan procedural.
Petunjuk wawancara Analisis Kesalahan Newman :
1.      Tolong bacakan pertanyaan ini untuk saya. Jika ada kata yang tidak kamu tahu, biarkan saja.
2.      Katakan apa yang  diinginkan untuk dilakukan dari pertanyaan itu.
3.      Katakan bagaimana cara kamu menemukan jawaban ini.
4.      Tunjukkan pada saya apa harus dilakukan untuk mendapatkan jawaban. "Bicara keras" seperti yang Anda lakukan, sehingga saya bisa
mengerti bagaimana
cara anda berfikir.
5.      Sekarang, tuliskan jawaban anda untuk pertanyaan itu.

Pada tahun 2007 dan 2008 catatan evaluasi (White 2008, 2009) mengungkapkan bahwa sebagian besar para guru sangat mendukung mengenai masuknya NEA ke dalam Counting On Program. Guru mengatakan bahwa itu mudah untuk dimengerti, mudah digunakan, dan ada peluang lebih besar  untuk melibatkan NEA dalam rangka untuk meperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar