Selasa, 09 Februari 2016

Makalah : Pengertian evaluasi pendidikan, tujuan, fungsi, dan kegunaan evaluasi pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat selalu melakukan pekerjaan evauasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian.
Dari dua kalimat di atas kita sudah menemui tiga buah isrtilah yaitu evaluasi pengukuran dan penilaian. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedag siap untuk diucapkannya. Akan tetapi sementara orang yang lain, membedakan ketiga istilah tersebut .
Untuk dapat mengadakan penilaian, kita mengadaka pengukuran terlebih duhulu. Jika ada penggaris, maka sebelum menentukan mana pensil yang lebih panjang, kita ukur dahulu kedua pensil tersebut. Dan setelah mengetahui berapa panjang masing-masing pensil itu, kita mengadakan penilitian, dengan melihat bandingan panjang antara kedua pensil tersebut. Dapatlah kita menyatakan “Ini pensil panjang, dan ini pensil pendek”. Mana pensil yang panjang, itulah yang kita ambi.
Untuk menentukan penilaian mana jeruk yang manism kita tidak menggunakan “Ukuran Manis”  tetapi menggunakan ukuran besar, kuning, dan halus kulitnya. Ukuran ini tidak mempunyai wujud seperti kayu penggaris yang sudah ditera , tetapi diperoleh berdasarkan pengalaman. Sebenarnya kita juga mengukur, yakni membandingkan jeruk-jeruk yang ada dengan ukuran tertentu . Setelah itu kita menilai, menentukan pilihan mana jeruk yang paling memenuhi ukuran itulah yang kita ambil. Dua langkah mengadakan evaluasi yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mngadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Pengukuran sifatnya kuantitatif.  Sedangkan penilaian berarti menilai sesuatu. Menilai itu mengadung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit , pandai atau bodoh dan sebagainya. Jadi penilaian itu sifatnya itu kualitatif . Sedangkan evaluasi adalah kegiatan atau proses menilai sesuatu. Adapun evaluasi adalh bersifat kualitatif , Evaluasi yang pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang sering bersumber dari data kuantitatif.
B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas lebih jauh, antara lain:
1.      Apa pengertian dari evaluasi pendidikan ?
2.      Jelaskan  fungsi dari evalusi pendidikan ?
3.      Apa tujuan dari evaluasi pendidikan ?
4.      Apa kegunaan evaluasi pendidikan ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation; dalam bahasa arab Al-Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa arab Al-Qimah dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan (Educational Evaluation= Al-Taqdir Al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai: penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Adapun dari segi istilah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.Brown (1977): Evaluation refer to the act or process to determiningthe value of something. Menurut defenisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya dasar-dasar evaluasi pendidikan, yang menyatakan : kita tidak dapat mengadakan penilain sebelum kita mengadakan pengukuran.
  • Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
  • Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Penilaian bersifat kuantitatif.
  • Mengadakan Evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan menilai.[2]

Apabila defenisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.Brown untuk memberikan defenisi tentang evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk ) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka ) menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu seagala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi dilapangan pendidikan). Atau singkatnya: evaluasi pendidikan ialah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran.
Meskipun kini memiliki makana yang lebih luas, namun pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan denga prestasi belajar siswa. Defenisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph tyler (1950). Ahli ini mengatakn bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa. Dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Defenisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan defenisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Berbicara tentang evaluasi pendidikan istilah evaluasi pendidikan ditanah air, Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan yaitu sebagai berikut.
Evaluasi pendidikan adalah :
1.      Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2.      Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (Feed Back) bagi penyempurnaan pendidkan.
Evaluasi juga dapat diartikan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
Alasan perlu dilakukan evaluasi hasil belajar adalah pertama, dengan evaluasi hasil belajar dapat diketahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar. Kedua, kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan salah satu cirri dari pendidik professional. Ketiga , bila dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan adalah merupakan kegiatan manajemen , yang meliputi kegiatan planning, programming, organizing , actuating, controlling  dan evaluating.
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta didik, baik menyangkut aspek intelektual social,emosional, spiritual, kreativitas , dan moral. Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik.
B.     Fungsi Evaluasi Pendidikan
 Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) mennunjang penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Seperti telah dikemukakan terdahulu, evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap, maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat diselesaikan, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi; yaitu;
1.      Hasil evaluasi itu ternyata menggemberikan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan telah dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
2.      Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan alas an bahwa berdasar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambtan atau kendala, sehingga mengharuskan
evaluator untuk bersikap waspada. Sehingga membuat ia harus mengkaji kembali rencana yang telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang  penyusunan rencana.
Evaluasi yang dilakukan secara berkesnambungan, akan membukapeluang bagi
evaluator untuk membuat perkiraan (estimations), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak. Apabila berdasar hasil evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebabnya, serta mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi kegiatan evaluasi pada dasarnya juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan usaha. Perbaikan usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi adalah tidak mungkin; sebab untuk mengadakan perbaikan terlebih dahulu harus diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu perlu diperbaiki.
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditilik dari tiga segi, yaitu:
1) Segi Psikologis
2) Segi Didaktik
3) Segi Administratif.
            Secara psikologis, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah dapat disoroti dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.
Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan bathin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah.
            Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan bathin yang pasti guna menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya.
            Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
            Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:
1.      Memberika landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
2.      Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
3.      Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
4.      Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.
5.      Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
1.      Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS) bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap akhir catur wulan atau akhir semester.
2.      Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan: apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya.
3.      Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu, pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatinkan, dan pada mata pelajaran tertentu kemampuan peserta didik sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal.
1. Penilaian berfungsi selektif
            Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik
           Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahhui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Jadi dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
           Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan dalam dunia pendidikan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
            Fungsi ke empat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
C.    TUJUAN EVALUASI PENDIDIKAN
1.      Tujuan Umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua yaitu :
a.       Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b.      Mengetahui tingkat keefektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
b.      Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga  dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
D.    Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Dianatara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :
1.      Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
2.      Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan hendak dicapai.
3.      Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna sehingga tujuan yang dicita-citakan akan dapat dicaai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar peserta didik mengalami proses belajar selama periode tertentu. Fungsi evaluasi pendidikan secara umum memiliki 3 fungsi yaitu mengukur kemampuan kemajuan, menunjang penyusunan rencana dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Sedangkan secara khusus fungsi evaluasi yaitu dari segi psikologis, segi didaktif dan segi administrative.
Tujuan evaluasi pendidikan secara umu yaitu untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan bukti mengenai taraf perkembangan yang dialami peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dlam waktu tertentu. Dan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam jabgka waktu tertentu. Sedangkan secara khusus tujuan evaluasi yaitu untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikandan untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
Kegunaan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasl ytelah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan, terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yag telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai, terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikanyang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guuna, sehingga tujuan yang dicita-citakan, aan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar