Kamis, 04 Februari 2016

Teori kecemasan



TEORI KECEMASAN
A.    Pendahuluan 


 
30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
31. kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.
32. sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ayat diatas menjelaskan bahwa orang yang istiqamah hatinya takkan pernah takut dan cemas karena dia yakin ALLAh selu bersama hambanya yang memohon pertolongan, seperti halnya dalam belajar, jika kita berusaha belajar sebaik mungkin, pertolongan Allah akan datang berupa pengetahuan karena Dia (Allah) tahu apa yang hambanya butuhkan dan yakinkan diri tak ada keraguan dan kecemasan selam Allah bersama usaha kita (belajar).
B. Pengertian Kecemasan
Kecemasan menurut Freud (1993/1964) adalah suatu perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering datang dan kabur dan sulit menunjukkan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan (Yustinus, 2006:87)
Freud mengemukakan ada tiga macam kecemasan yaitu:
a.       Kecemasan Realistis
Yaitu  takut akan bahaya-bahaya di dunia luar, kedua kecemasan yang lain di asalkan dari kecemasan realistis ini
b.      Kecemasan Neurotis
Yaitu kecemasan kalau-kalau, insting-insting tidak dapat dikendalikan dan menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum
c.       Kecemasan Moral atau Kecemasan Kata Hati
Yaitu orang yang cemas untuk melakukan dosa atau dapat melanggar norma-norma moral
C. Kecemasan Dalam Kelas
Siswa yang khawatir karena tidak melaksanakan tugasnya atau melaksanakan tugasnya tetapi tidak memuaskan akan mengakhiri dengan perasaan cemas atau “pengalaman yang membuat gelisah merupakan tanda bahwa ada tanda ketegangan”. Perasaan ini mungkin lebih, mungkin juga kurang intensitasnya, tetapi kelihatan mempunyai dampak yang signifikan pada tingkah lakunya (Waryani, Sri Esti, 2006:387)
D. Sumber-sumber Kecemasan
Anak-anak dan remaja cenderung memiliki tingkat kecemasan tertentu, mUngkin yang membantu mungkin juga yang merugikan. Dalam banyak kondisi sebagai berikut:
a.       Situasi dimana keselamatan fisik terancam
b.      Situasi dimana kepantasan diri terancam
c.       Situasi dimana kepedulian terhadap penampilan fisik
d.      Situasi dimana siswa pindah sekolah baru
e.       Situasi dimana penilaian dari orang lain
f.       Frustasi dengan mata pelajaran
g.      Tuntutan kelas yang berlebihan
h.      Ujian kelas
i.        Kekhawatiran masa depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar