Rabu, 10 Februari 2016

review jurnal Kapita selekta matematika



download file pdf
https://drive.google.com/file/d/0BwP9TRXcxCxJMFJZUUZrLS0xNXc/view?usp=sharing 



CRITICAL REVIEW JURNAL ILMIAH
A.    Data Jurnal
a.      Judul jurnal
Mathematical Self-Efficacy of Middle School Students Solving the Rubik Cube.
b.      Penulis
Omar Arizpe  (Departemen Matematika & Statistik, Texas Tech University, Lubbock)
Jerry Dwyer  (Departemen Matematika & Statistik, Texas Tech University, Lubbock)
Tara Stevens (Departemen Pendidikan Psikologi, Texas Tech University, Lubbock)
c.       Nama jurnal
International Journal for Mathematics Teaching and Learning
d.      Tahun terbit
2009
e.       Jumlah halaman
11 halaman

B.     Deskripsi Jurnal
1.      Abstrak
Pada abstrak jurnal ini membahas tentang sebuah solusi kotak Rubik  yang diperkenalkan di kelas delapan matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah pengenalan solusi kotak Rubik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, meningkatkan minat secara umum terhadap matematika, dan meningkatkan keberhasilan diri siswa dalam pemecahan masalah. Hasilnya menyatakan bahwa ada peningkatan signifikan pada kemampuan dan keberhasilan diri siswa dalam memecahkan masalah, tetapi tidak ada peningkatan signifikan yang ditemukan pada minat belajar siswa. Menariknya, analisis lebih lanjut menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pada kemampuan anak perempuan memecahkan masalah tetapi tidak pada anak laki-laki. Ini mungkin merupakan hasil dari pendekatan algoritma yang diperoleh dari memecahkan  kotak Rubik.
Pada bagian ini, isi jurnal dideskripsikan dengan jelas yaitu menggambarkan dengan ringkas isi dari keseluruhan jurnal, baik mengenai kondisi perlunya penelitian dilakukan maupun metodologis dari penelitian serta  sangat jelas menggambarkan hasil penelitian  yang telah dilakukan.

2. Pendahuluan
Pada sub ini membahas tentang masalah yang melatarbelakangi mengapa kotak rubik digunakan sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menyelesikan masalah melalui suatu kegiatan yang menyenangkan dan mudah dipahami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan siswa dalam kemampuan pemecahan masalah, termasuk pengenalan pola, kepekaan spasial dan berbagai  kemampuan untuk memecahkan masalah, karena mereka berinteraksi dengan kegiatan kotak Rubik. Sebuah pendekatan metode campuran  dengan memanfaatkan survei, wawancara dan rangkaian masalah  dilaksanakan untuk menyelidiki apakah presentasi positif  dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah  siswa. Karena kegiatan kotak Rubik juga dikembangkan untuk meningkatkan keberhasilan dan minat siswa secara keseluruhan dalam matematika
Siswa terbiasa dengan masalah dalam kelas matematika, namun mereka sering menemukan  hal ini menjadi menantang dan tidak menarik. Kadang-kadang permainan matematika dapat digunakan untuk menyediakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan tidak menakutkan. Ide kemudian muncul dengan memperkenalkan solusi kotak Rubik kepada siswa. Sejumlah penelitian telah menilai keberhasilan menggunakan permainan untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, tetapi pencarian menyeluruh dari literatur mengungkapkan tidak ada penelitian yang menghubungkan kemampuan pemecahan masalah dan kotak Rubik.
Solusi dari kotak Rubik kami memilih pendekatan yang lebih visual dalam upaya untuk meminimalkan jumlah hafalan yang dibutuhkan. Para peneliti ingin  agar siswa dipaksa untuk memikirkan solusi, memanfaatkan keterampilan spasial mereka semaksimal mungkin. Kami merasa pengenalan pola, keterampilan spasial, dan berbagai langkah memecahkan masalah  yang mana  semua komponen tersebut titak terpisahkan dari solusi yang  kita sajikan. Hasil akhir dari ketiga  solusi difokuskan pada pengenalan pola.
Secara umum latar belakang jurnal ini sudah jelas menggambarkan faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan solusi kotak rubik sebagai sebuah solusi dalam meningkatkan kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan masalah melalui pengenalan pola pada kotak rubik tersebut dimana siswa diharapkan mampu memikirkan solusi dalam menyusun kotak rubik dan memanfaatkan kemampuan spasial siswa semaksimal mungkin.    

3. Kajian Pustaka
Pada bagian ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli yang meneliti tentang pengaruh pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, kemampuan siswa dalam mentransfer ilmu pembelajaran yang dipelajarinya melalui metode pemcahan masalah serta  pengaruh penggunaan permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Mereka menemukan bahwa  permainan secara alami dapat memotivasi dan menyenangkan, permainan memudahkan penilaian dan pengajaran individual, dan membuat permainan lebih abstrak  menjadi nyata. Mereka juga menyimpulkan bahwa bermain permainan matematika dapat meningkatkan kemampuan spasial siswa, penalaran aljabar. Dan membantu keterampilan siswa memecahkan masalah karena permainan memberi mereka kesempatan untuk memecahkan masalah di lingkungan yang tidak menegangkan.
Penelitian yang telah dilakukan di upaya untuk menemukan korelasi antara keberhasilan diri dan kemampuan siswa untuk memecahkan  masalah. Bandura (2001) kemudian menemukan bahwa keberhasilan yang dirasakan siswa adalah penentu utama profesional keberhasilan diri  dan pilihan karir. Inilah sebabnya adalah mengapa sangat penting kita memahami bagaimana keberhasilan diri  secara positif mempengaruhi pemecahan masalah matematika karena tidak hanya berkaitan dengan hasil prestasi langsung tetapi untuk pilihan karir nantinya juga.
Ufuktepe dan Ozel (2002) telah mengemukakan bahwa munculnya tingkat ketakutan matematika pada banyaknya anak-anak dalam pendidikan dasar. Hal ini mengakibatkan seperti penurunan keberhasilan diri, yang dipengaruhi oleh umpan balik fisiologis penguasaan  pengalaman sebenarnya, dan masalah lemahnya keterampilan pemecahan masalah. Mereka menemukan bahwa memaduan kegembiraan di kelas matematika memberikan lingkungan siswa yang  tidak menakutkan, meningkatkan kepercayaan diri mereka, dan mengajarkan mereka untuk tidak takut membuat kesalahan. Para siswa juga menyadari bahwa keberhasilan diri dan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide menuju solusi untuk suatu masalah tertentu lebih penting daripada jawaban itu sendiri. Hanlon dan Schneider (1999) melakukan sebuah studi yang menunjukkan bahwa meningkatkan keberhasilan diri dapat menghasilkan statistik secara sigifikan nilai ujian yang lebih tinggi pada ujian kemahiran matematika dan penilaian kinerja pemecahan masalah masing-masing.
Kajian pustaka dalam jurnal ini juga sudah jelas dimana dijabarkan tentang pembahasan yang dikaji dalam jurnal ini selain itu penulis juga memunculkan banyak teori-teori dari para ahli yang mendukung penelitian sehingga dapat dikatakan  bahwa  ini jurnal ini sangat baik digunakan sebagai bahan rujukan bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang disajikan dalam jurnal ini.
4. Prosedur
4.1 Ringkasan Prosedur
Para siswa yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari sebuah sekolah menengah di barat daya Amerika Serikat. Penelitian ini dilakukan selama semester musim semi 2006. Sekolah menengah ini adalah sebuah sekolah swasta dengan rasio murid-guru rendah. Para peserta adalah bagian dari kelas kedelapan aljabar yang terdiri dari tiga belas siswa, enam anak laki-laki dan tujuh anak perempuan. Kelas yang berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih karena  hubungan lama dengan peneliti, dan ukuran kelas kecil yang ditawarkan di sekolah. Pemunculan minat  ini digunakan untuk menilai sikap siswa terhadap matematika dengan menyatakan serangkaian frase yang digunakan para siswa skala dari satu sampai tujuh untuk menilai bagaimana setiap pernyataan "terdengar seperti mereka.
Tes awal dan tes akhir kami terdiri dari lima pertanyaan untuk menilai  keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan berpikir kritis. Masalah-masalah ini diambil dari berbagai sumber online dan buku Aljabar.
Peneliti bertemu dengan siswa sekali seminggu selama empat belas minggu. Para siswa diperkenalkan dengan solusi kotak Rubik. Setelah sebagian besar kelas mampu memecahkan kotak Rubik, para siswa bermain pemecahan masalah menggunakan permainan kotak Rubik. Memberikan siswa kesempatan untuk berlatih konsep-konsep tertentu yang memungkin mereka berjuang selama pelajaran, dua kotak Rubik yang tersisa di kelas selama seminggu. Pendekatan metode campuran digunakan untuk menganalisis data. Terutama metode statistik digunakan untuk menganalisis  perbedaan tes awal dan tes akhir siswa, tetapi penelitian kualitatif juga dilakukan. Peneliti merekam percakapan dengan beberapa siswa dengan mendengar reaksi mereka terhadap pelajaran dan untuk menentukan apakah mereka merasa lebih percaya diri dengan kemampuan pemecahan masalah mereka.

4.2 Menetapkan Masalah
Masalah yang dipilih untuk menilai pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis siswa diuji  dengan pola pengakuan siswa, kepekaan spasial, dan tahapan kemampuan memecahkan masalah. Peneliti percaya setiap keterampilan ini dapat di uji coba selama pelajaran, maka pelajaran yang dibuat sedemikian rupa. Tes memiliki skor maksimal lima belas poin.  ini diberikan untuk jawaban yang benar yang mana siswa menunjukkan pemikiran yang mereka gunakan selama proses menulis.
4.3 Pelajaran
Pelajaran dirancang menjadi cara yang menarik dan menyenangkan melalui kotak Rubik. Pendekatan visual akan menjadi yang terbaik untuk penelitian ini. Pendekatan ini memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk fokus pada teka-teki  tiga dimensi  dan menantang diri untuk berpikir dalam pengaturan tiga dimensi daripada berusaha menghafal pemecahannya. Para siswa dibutuhkan sekali tidak memiliki pengetahuan sebelumnya dari matematika, atau memecahkan masalah untuk berpartisipasi dalam studi. Pelajaran dasarnya 12 langkah dari berbagai langkah solusi untuk kotak Rubik. Dalam pelajaran ini siswa belajar teknik yang berbeda untuk memecahkan pola spasial yang berbeda yang timbul di kotak Rubik.
Kebanyakan siswa menemukan langkah pertama cukup sederhana, dan tampak bersemangat bahwa mereka mengerti apa yang diminta dari mereka. Bagi mereka yang menemukan tugas ini lebih sulit, banyak dari mereka tampak frustrasi dan khawatir bahwa mereka tertinggal di belakang  kelas. Masalah utama siswa adalah menemukan ubin yang berbeda yang dibutuhkan untuk melaksanakan  tugas tertentu. Banyak dari mereka berjuang akan menjadi bingung tentang apa yang mereka cari dan mengapa mereka mancari itu. Langkah utama siswa adalah berjuang  menyembunyikan ide, atau memindahkan ubin ke lokasi tertentu tanpa mengubah ubin lainnya. Banyak siswa berjuang dengan proses ini dan bagaimana menggunakannya dengan benar. Kemampuan untuk menjadi ahli menyembunyikan adalah titik balik untuk sebagian besar pelajaran. Entah siswa memahami langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap kotak Rubik atau menjadi tertarik dan menyerah. Beberapa siswa menggunakan waktu  yang lebih lama daripada yang lain untuk memahami langkah yang diperlukan, dan ini adalah titik balik mereka juga.
            Prosedur dalam jurnal ini juga dijelaskan dengan sangat runtut baik dalam hal objek penelitian,waktu pelaksanaan penelitian, prosedur pengambilan data,  tahap-tahap pelaksanaan penelitian, instrument yang digunakan, serta materi pelajaran yang dirancang pada penelitian tersebut. Sehingga pembaca memahami apa saja yang dilakukan dalam penelitian pada jurnal ini.



5. Hasil
5.1 Hasil menetapkan masalah
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah solusi kotak Rubik adalah terkait dengan peningkatan pemecahan masalah siswa dan keterampilan berpikir kritis. Siswa diberi tes awal dan tes akhir pada penyelesaian pelajaran. Untuk menentukan hasil penelitian, hasil statistik dari sebelum tes dan sesudah tes dianalisis. Dalam rangka untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara tes awal  dan tes akhir. Adapun hasilnya adalah nilai p  kurang dari 0,05, yang merupakan nilai tetapan, maka menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif. Selain itu, karena rata-rata perbedaan  adalah 2,462, kita juga dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan statistik  positif. Hal ini membuat kita untuk percaya pengenalan solusi bagi Kotak Rubik dapat meningkatkan pemecahan masalah siswa dan keterampilan berpikir kritis.
Dengan tidak diduga-duga dan menarik pengamatan masalah gender. Dua-Contoh Pasangan test, disebutkan di atas, adalah dilakukan kembali, mengambil gender ke dalam pertimbangan. Adapun hasil dari analisis adalah kita bisa melihat tidak ada perbedaan signifikan secara statistik antara skor tes awal anak laki-laki dan skor tes akhir, tapi ada perbedaan yang signifikan antara skor tes awal dan tes akhir  anak perempuan. Menariknya, anak perempuan memiliki skor lebih rendah daripada anak laki-laki pada tes awal tetapi lebih tinggi dari anak laki-laki pada tes akhir. Tindakan secara bebas t-tes tidak mengungkapkan adanya perbedaan statistik yang signifikan antara laki-laki dan perempuan baik untuk tes awal atau tes akhir. Meski begitu,ada bukti yang menunjukkan bahwa anak perempuan dalam studi mungkin mengalami manfaat yang lebih besar dari partisipasi mereka. Kami percaya ini mungkin karena sifat pelajaran algoritma. Hal ini bertepatan dengan literatur bahwa penggunaan langkah-demi-langkah metodologi pemecahan masalah mungkin mendukung dalam jenis kelamin perempuan. (Zambo dan Fallman; 1993)
5.2 Hasil dari memunculkan minat
Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi cara penyelesaikan kotak Rubik  dikaitkan dengan peningkatan tingkat minat siswa dalam matematika. Untuk mencapai hal ini, hasil statistik dari memunculkan minat sebelum dan memunculkan minat sesudah dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah  memunculkan minat dan melakukan uji statistik berdasarkan perbedaan itu. Karena nilai p  lebih besar dari α, kita menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan statistik antara nilai memunculkan minat sebelum  dan memunculkan minat sesudah. Salinan memunculkan minat terletak dalam lampiran.

5.3 Hasil Wawancara siswa
Pada penyelesaian pelajaran, tujuh siswa dipilih secara acak dan diwawancarai. Pertanyaan yang diajukan adalah:
I.            Apakah Anda bersenang-senang belajar melakukan kotak Rubik?
II.         Pada penyelesaian pelajaran, apakah Anda mampu memecahkan kotak Rubik? Jika demikian, apakah Anda masih perlu lembar contekan untuk mengatasinya?
III.       Apakah Anda bersemangat belajar melakukan kotak Rubik? Kapan memicu minat Anda?
IV.       Apakah Anda menjadi tertarik? Kenapa?
V.          Apakah Anda pikir kotak Rubik berhubungan dengan matematika / pemecahan masalah? Jika demikian, dengan cara apa (s)?
VI.      Apakah Anda merasa belajar kotak Rubik adalah relevan dengan studi Anda? Jika demikian, mengapa?
VII.   Berapa banyak waktu yang Anda habiskan di luar pelajaran kita, bermain dengan kotak Rubik?
VIII.                    Apakah Anda merasa lebih percaya diri dalam kemampuan pemecahan masalah anda? Kenapa?
Mereka menemukan bahwa siswa telah bersenang-senang sambil belajar  sebagai sebuah solusi untuk kotak Rubik dan bersemangat memperkenalkan ide tersebut sebagai sebuah solusi. Mereka juga merasa kotak rubik terkait dengan pemecahan masalah, tetapi tidak merasa kotak Rubik terkait dengan pelajaran mereka. Terakhir, peneliti menemukan siswa merasa lebih percaya diri tentang  kemampuan pemecahan masalah mereka setelah diperkenalkan dengan kotak Rubik.
Jurnal ini juga memberikan gambaran  dengan jelas hasil analisis statistik penelitian yang telah dilakukan. Analisis data dilakukan dengan benar sehingga diperoleh hasil analisis mengenai mean dan standar deviasi dari hasil  analisis dalam menetapkan masalah, analisis dalam memunculkan minat, dan analisis  tes wawancara yang dilakukan sebelum dan sesudah tes. Kemudian hasil analisis data digunakan untuk menguji hipotesis yang ada sehingga dapat diputuskan mengenai diterima atau tidaknya suatu hipotesis dan memperoleh kesimpulan penelitian.
6. Kesimpulan
Pada bagian ini, penulis menjabar secara ringkas kajian pustaka tentang penggunaan kotak rubik sebagai sebuah solusi dalam meningkatkan kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menyelesaikan masalah. Selain itu peneliti juga menjelaskan temuan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan yaitu Tidak ada perbedaan statistik yang signifikan antara nilai memunculkan  minat siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa solusi untuk kotak Rubik tidak dikaitkan dengan peningkatan minat siswa dalam matematika. Secara keseluruhan siswa menikmati pengalaman mereka dengan kotak Rubik. Mereka bersenang-senang selama pelajaran, dan bersemangat ketika diperkenalkan untuk mempelajarinya. Terlepas dari kinerja mereka selama penelitian, para siswa secara keseluruhan merasa lebih percaya diri dalam kemampuan memecahkan masalah pada penyelesaian studi mereka. Ini membuat kita percaya bahwa pengenalan kotak Rubik memiliki efek positif pada keberhasilan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar