Kamis, 11 Februari 2016

Review Jurnal Ilmiah: International Journal for Mathematics Teaching and Learning (IJMTL)



 download jurnal pdf
https://drive.google.com/file/d/0BwP9TRXcxCxJVWFkckV5bUhJMmM/view?usp=sharing

A.    Data Jurnal
a.      Judul jurnal
Superitem Test: An Alternative Assessment Tool To Assess Students’ Algebraic Solving Ability’
(Tes Superitem: Sebagai Alat Penilaian Alternatif Untuk Menilai Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Aljabar)

b.      Penulis
Lim Hooi Lian & Wun Thiam Yew
       University Sains Malaysia
Noraini Idris
       University of Malaya
c.       Nama Jurnal
International Journal for Mathematics Teaching and Learning (IJMTL)
d.      Tahun Terbit
2010
e.       ISSN Jurnal
1473 - 0111
f.       Jumlah halaman
15 halaman
 
B.     Deskripsi Jurnal
1.      Abstrak

Tes Superitem didasarkan pada model SOLO (Struktur Mengamati Hasil Belajar) telah menjadi alternatif alat penilaian yang ampuh untuk memantau perkembangan kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika. Artikel ini berfokus pada pengembangan tes superitem untuk menilai kemampuan siswa memecahkan aljabar melalui metode wawancara. Analisis data hasil wawancara menemukan bahwa kemampuan siswa tinggi karena siswa mampu mencari pola linier berulang dan mengidentifikasi hubungan linier antara variabel. Mereka mampu mengkoordinasikan semua informasi yang diberikan dalam pertanyaan untuk membentuk persamaan aljabar dan persamaan linier. Sedangkan kemampuan siswa rendah menunjukkan kemampuan mereka lebih banyak menghitung dan menggambar metode. Mereka tidak memiliki pemahaman konsep aljabar untuk menyatakan hubungan antara variabel. Penemuan ini memberikan bukti tentang pentingnya Tes superitem dalam menilai kemampuan pemecahan aljabar.

2. Latar Belakang
Penilaian berperan penting dalam mengetahui kemajuan pemahaman siswa dalam belajar. Menurut Webb, Norman dan Briars (1990), penilaian adalah interaksi antara guru dan siswa dimana guru berusaha untuk memahami apa yang siswa dapat lakukan dan memahami bagaimana seorang siswa mampu melakukannya. Sebagai konsekuensinya, penilaian prosedur dan praktek-praktek harus direvisi dan diperbaiki dalam memberikan informasi yang berguna dalam perubahan pembelajaran. oleh karena itu, penilaian alternatif dianggap lebih baik dalam memberikan gambaran yang lengkap kepada guru tentang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika. Selain itu, penilaian alternatif akan mendorong perubahan teknik pembelajaran kearah berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah diantara siswa serta bersifat otentik atau nyata daripada penilaian tradisional. Dalam penelitian ini, peneliti mengeksplorasi jenis penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemahaman siswa apa yang telah dipelajarinya dan bagaimana mengidentifikasi konsepsi dan kesalahpahaman siswa. jenis penilaian alternatif yang dimaksud adalah tes Superitem. Tes Superitem digunakan untuk menunjukkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam materi aljabar khususnya persamaan linear.

v  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
“Apakah Tes Superitem dapat menilai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi aljabar khususnya persamaan linear ?”

v  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan siswa kelas 9 SMP di Malaysia dalam memecahkan masalah materi aljabar khususnya persamaan linear pada pokok bahasan pola Linear (bergambar).

3.  Pembahasan
v  Tes Superitem
Tes Superitem adalah tes yang dikembangkan berdasarkan taksonomi SOLO yang digunakan sebagai alat penilaian alternatif untuk memantau perkembangan kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika (Collis, Romberg dan Jurdak (1986), Lam & Foong (1998), Wilson & Iventosh (1988)). Tes Superitem terdiri dari situasi masalah dan empat tingkatan item yang kompleks dan saling terkait. Situasi masalah terdiri atas tes, gambar atau grafik, sementara item terdiri atas 4 tingkatan penalaran berdasarkan taksonomi model SOLO meliputi:
  1. Unistructural, siswa berfokus pada satu atau beberapa informasi yang  terkait, untuk memberikan respon kepada gambaran konkrit secara langsung sehingga Siswa terlibat dalam masalah. Informasi didapat baik dari salah satu pertanyaan atau dari diagram. Dengan kata lain, jawaban dapat dicapai berdasarkan penggunaan informasi yang diberikan.
  1. Multistructural, Siswa mengambil informasi terbaru yang lebih relevan yang diberikan untuk mendapatkan solusi, tetapi tidak menggabungkannya. Informasi yang diberikan dapat digunakan sebagai resep di mana sekumpulan instruksi yang diikuti secara berurutan untuk memecahkan masalah.
  2. Relasional, Siswa menggabungkan semua aspek informasi yang disampaikan satu sama lain menjadi struktur yang logis. Dengan kata lain, informasi yang diberikan tidak cukup untuk langsung memecahkan masalah.
  3. Extended Abstrak, Siswa menggabungkan semua aspek informasi yang disampaikan satu sama lain menjadi struktur yang logis.
v  Penggunaan Tes Superitem untuk Menilai Kemampuan Pemecahan Masalah Aljabar
Saat ini ada kesepakatan umum dari para peneliti matematika mengenai aljabar tentang pola dan hubungannya. Para peneliti menentang pendekatan konvensional dalam menilai aljabar sebagai serangkain aturan abstrak mengenai x’, s dan y’, s, struktur formal, memanipulasi simbol dan keterampilan hafalan dengan alasan bahwa aljabar sebagai alat pemecahan masalah , metode untuk mengekspresikan hubungan, menjelaskan, menganalisis, dan menjelajahi sifat matematika dalam berbagai situasi masalah (Day & Jones, 1997; Fernandez & Anhalt, 2001; NCTM, 1988; Iman & Sirine, 2007)
Banyak peneliti dan guru matematika telah memfokuskan penyelidikan tentang pengenalan dan pengembangan kemampuan pemecahan aljabar yang dilihat dari pendekatan yang berbeda yaitu generalisasi, pemecahan masalah, pemodelan dan fungsional. Namun, sebagai pendekatan pembelajaran baru, jadi harus ada teknik penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dalam mencapai tujuan baru, baik untuk evaluasi kinerja siswa dan studi penelitian pendekatan pembelajaran baru. Meskipun demikian, pertanyaan tentang bagaimana menilai kemampuan pemecahan aljabar yang baru, mungkin masih menjadi masalah bagi banyak guru.

Untungnya, model SOLO (Structure Observed  Learning Outcome) telah memberikan wawasan tentang penilaian alternatif kemampuan kognitif dan menuju pendekatan baru dalam pembelajaran di kelas. Isi dan struktur item penilaian ini dapat dirancang berdasarkan model SOLO untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan  berpikir .

Contoh Tes Superitem
Masalah : Kereta Segitiga
Lihatlah kereta segitiga dibawah ini. Panjang kereta segitiga ditentukan oleh jumlah segitiga sama sisi yang panjangnya 1 cm. Keliling kereta segitiga 5 cm dan panjangnya 3 cm
 
 
Unistruktural
Berapa keliling kereta segitiga jika panjang adalah  4 (Garis interior tidak dihitung sebagai bagian dari keliling)
Jawab: 6 cm
Multistruktural
Berapa keliling kereta segitiga jika panjang (jumlah kereta) adalah 6 dan 15
Jawab. 8 cm dan 17 cm

Relasional
1)      Berapa keliling segitiga jika panjang (jumlah kereta) adalah h ?          jawab. h + 2
2)      Coba tulislah persamaan linear untuk menemukan keliling kereta segitiga untuk setiap panjang kereta segitiga. jika diketahui r adalah keliling dan s adalah panjang. jawab. r = s + 2
3)      Jika kereta segitiga memiliki keliling 50 cm , berapa panjang ? Cobalah terapkan persamaan linear untuk memecahkan masalah ini.                  jawab. 50 = s + 2 ;   s  = 48
Extended Abstrak
Dapatkah anda mencoba untuk menunjukkan pola baru kereta dan membentuk persamaan linear jika diketahui keliling (r) dan panjang untuk setiap kereta (s) ?
jawab. r = 2s + 2 (kereta persegi)
           r  = 2s + 4 (kereta segienam)
C.    Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam jurnal ini adalah analisis data Kualitatif dalam bentuk kata-kata atau tulisan  yang diperoleh dari hasil wawancara. Setiap sesi wawancara berlangsung antara 30 menit sampai satu jam.

D.    Hasil Penelitian
Analisis data hasil wawancara menemukan bahwa kemampuan siswa tinggi karena siswa mampu mencari pola linier berulang dan mengidentifikasi hubungan linier antar variabel. Dan kemampuan siswa rendah menunjukkan mereka lebih banyak menghitung dan menggambar, mereka tidak memiliki pemahaman konsep aljabar untuk menyatakan hubungan antar variabel. 4 faktor yang diselidiki dari penelitian ini dengan tujuan untuk mengungkapkan kemampuan pemecahan masalah aljabar pada gambar pola linear.. Adapun 4 faktor yang diselidiki sebagai berikut:
1)      Menyelidiki pola numerik berikutnya.
2)      Menyelidiki pola dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai.
3)      (i) Menyelidiki nilai yang tidak diketahui dengan menggunakan huruf,    (ii) Menulis persamaan linear untuk membuat pola,
(i)  Penerapan aturan untuk memecahkan masalah
4)      Membuat generaliasasi untuk pola baru atau situasi baru dengan membentuk solusi alternatif.

E.     Kesimpulan
Penggunaan tes Superitem model SOLO tidak hanya menunjukkan adanya penulisan beberapa item dengan format Superitem tetapi juga dapat digunakan oleh guru dalam menilai kemampuan siswa memecahkan masalah matematika khususnya pada materi aljabar.
Tes ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi untuk pembelajaran dan penilaian. Dari sudut pandang pembelajaran, bagi para guru dapat menggunakan tingkat kemampuan pemecahan masalah sebagai pedoman untuk mengatur pengajaran dan membangun suatu permasalahan. Dari sudut pandang penilaian, dapat memberikan guru manfaat pada kemampuan pemecahan awal siswa, dan memungkinkan para guru untuk memantau pertumbuhan umum dalam kemampuan pemecahan aljabar. Dengan kata lain, tes merupakan alat yang bermanfaat bagi guru dalam merencanakan tujuan pembelajaran dan penilaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar