https://drive.google.com/file/d/0BwP9TRXcxCxJZ0I2ck9sMnRkanc/view?usp=sharing
A.
Data
Jurnal
a. Judul
jurnal
Numeracy,
Literacy and Newman’s Eror Analysis.
b. Penulis
Allan
Leslie White
University
of Western Sydney
c. Nama
jurnal
Journal
of Science and Mathematics Education in Southeast Asia
d. Tahun
terbit dan volume jurnal
2010,
Vol 33 No. 2, 129 - 148
e. Jumlah
halaman
20
halaman
B.
Deskripsi
Jurnal
1.
Abstrak
Newman’s Error Analysis (NEA)
merupakan suatu program yang digunakan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa. Newman secara spesifik mendefinisikan lima keterampilan
untuk menyelesaikan masalah matematika yaitu : (1) membaca, (2) memahami, (3)
transformasi, (4) keterampilan proses, dan (5) encoding. Analisis kesalahan
Newman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat alasan yang paling
mendasar kenapa siswa melakukan kesalahan. Newman juga membantu para guru untuk
mengatasi kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan menciptakan pembelajaran yang
lebih efektif.
2.
Latar
Belakang
Sebagian
besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami masalah, contohnya masalah kalimat
matematika. Sering kali siswa mendeskripsikan suatu kata yang lain dari konteks
awal. Namun, selain kesulitan dalam memahami masalah siswa juga sering
melakukan kesalahan konseptual dan procedural.
Di Australia sangat menarik keprihatinan dengan
siswa pada
pertengahan tahun yang bergelut dengan matematika. Gervasoni, Hadden
dan Turkenburg (2007)
melakukan penelitian pembelajaran dalam
jumlah besar
pada tahun 2006 lebih dari 7000
anak-anak di Ballarat di negara bagian Australia Victoria dengan tujuan untuk
mengidentifikasi permasalahan yang
bisa menginformasikan
tentang pengembangan rencana pembelajaran profesional.
Di
New South Wales Departemen Pendidikan dan Pelatihan (NSWDET) melaksanakan suatu
program yang dinamakan Counting On
Program. Program ini adalah salah satu kegiatan yang diadakan untuk
mengatasi kesulitan siswa. Kemudian dalam program ini mereka memasukkan atau
menggunakan NEA untuk mempermudah dalam melaksanakan program tesebut.
Pada
tahun 2007 program ini mengalami kemajuan yang sangat besar dan telah
dimplementasikan pada 122 sekolah diseluruh NSW dimana mereka mengelompokkan
sampai 30 kelompok dengan masing-masing kelompok dibantu oleh konsultan
matematika. Kesempatan inilah yang digunakan untuk menggunakan atau
mengimplementasikan Newman’s Error
Analysis (NEA). NEA ini digunakan
dengan tujuan untuk menganalisis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan membantu
untuk mengatasi kesulitan itu, baik itu kesulitan memahami masalah matematika,
kesalahan konseptual maupun kesalahan procedural.
3.
Pembahasan
a.
Analisis
Kesalahan Newman
Sejarah
singkat NEA dimulai Pada tahun 1980-an dan 1990-an terutama di Australia yang
dipromosikan oleh Clement (1980, 1982, 1984) dan bekerja sama dengan Ellerton
(e.g., Clement & Ellerton, 1992, 1993, 1995; Ellerton, & Clement, 1991,
1996, 1997) walaupun masih ada yang lainnya (e.g., Casey, 1978; Clarkson, 1980;
Watson, 1980; Tuck, 1983; Faulkner, 1992). NEA juga menyebar luas di seluruh wilayah Asia-Pasifik seperti di Brunei
(Mohidin, 1991); di India
(Kaushil, Sajjin Singh & Clements, 1985); di Malaysia (Marinas &
Clements, 1990; Clements & Ellerton, 1992; Sulaiman & Remorin, 1993); di
Papua New Guinea (Clements, 1982; Clarkson, 1983, 1991); di Singapore (Kaur,
1995); di Philippines (Jiminez, 1992); dan di Thailand (Singhatat, 1991;
Thongtawat, 1992).
NEA
dirancang dengan prosedur tes diagnostic yang sederhana. Newman (1977, 1983) menyatakan bahwa ketika seorang
siswa akan menjawab soal matematika, maka siswa tersebut harus harus melalui
tahapan-tahapannya, yaitu membaca, mamahami, transformasi, dan encoding. Newman
menghasilkan sejumlah bukti besar bahwa siswa lebih banyak mengalami kesulitan struktur semantik, kosakata, dan simbolisme matematika dibandingkan
dengan algoritma standar.
Petunjuk
wawancara Analisis Kesalahan Newman :
1. Tolong bacakan pertanyaan ini untuk
saya. Jika ada kata yang tidak kamu tahu, biarkan saja.
2. Katakan apa yang diinginkan untuk dilakukan dari pertanyaan
itu.
3. Katakan bagaimana cara kamu menemukan
jawaban ini.
4. Tunjukkan pada saya
apa harus dilakukan untuk mendapatkan jawaban.
"Bicara keras" seperti yang Anda lakukan, sehingga saya bisa
mengerti bagaimana cara anda berfikir.
mengerti bagaimana cara anda berfikir.
5. Sekarang, tuliskan jawaban anda untuk
pertanyaan itu.
Dalam
banyak studi yang dilakukan Newman di sekolah-sekolah proporsi pada kesalahan
pertama terjadi pada pemahaman dan transformasi. Dengan demikian, studi yang telah dilakukan melaporkan
bahwa sekitar 70 persen dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas 7 yaitu pada tipe pertanyaan matematika yang berada ditingkat Pemahaman atau
Transformasi. Oleh
karena itu, terdapat dua prosedur yang diadaptasi dan dimodifikasi yaitu prosedur wawancara yang digunakan oleh
Newman (1977) yang
akan dijelaskan secara singkat berikut ini.
Adaptasi
pertama, oleh Casey (1978) dalam
studi tentang kesalahan yang dilakukan pada 120 Kelas 7 siswa di
sekolah tinggi tunggal sehingga
diinstruksikan kepada pewawancara untuk
membantu siswa yang melakukan
kesalahan lebih.
Jika siswa membuat
kesalahan Pemahaman,
pewawancara akan mencatat kesalahan tersebut dan menjelaskan maksud dari pertanyaan untuk
siswa, dan proses ini
akan berlanjut sampai siswa bisa menjawab pertanyaan itu. Sehingga, dalam studi Casey, seorang
murid bisa membuat sejumlah
kesalahan pada satu
pertanyaan. Namun,
metode Casey menarik bagi para guru yang lebih tertarik dengan bagaimana siswa melakukan proses
sesuai dengan tingkatan.
Adaptasi
kedua, diajukan oleh Ellerton dan
Clements (1997) yang
menggunakan suatu bentuk modifikasi dari metode wawancara Newman untuk menganalisis tanggapan
siswa dari Kelas 5 sampai 8.
Setelah semua siswa diberikan soal, dan setelah jawaban semua siswa terkumpul,
maka semua jawaban baik yang benar maupun yang salah akan dianalisis.
b.
Pembelajaran
Siswa
Pada tahun 2008 data yang telah dikumpulkan
dari 74 sekolah
dengan 55 sekolah
dasar, 16 sekolah menengah dan
tiga sekolah inti. Ada 1.213 siswa dengan
954 siswa sekolah dasar (78,6%) dan 259 siswa
sekolah menengah (21,4%).
Hanya satu dari dua pertanyaan yang melibatkan Analisis Kesalahan Newman dalam instrumen
penilaian yang tercatat untuk setiap siswa. Skala
NEA yang digunakan 1 sampai 5, dan telah
ditambahkan satu menjadi 6 kategori untuk mewakili mereka yang bisa menyelesaikan soal
cerita dengan baik.
Tabel 2 menampilkan awal dan akhir tingkat
NEA untuk kelompok
tahun 2008 dan menunjukkan
kemajuan pada tingkat keseluruhan dari
awal dan
untuk akhir penilaian siswa.
Tabel 2
Analisis Kesalahan Newman pada Tingkat
Awal dan Akhir
Tingkatan NEA
|
Frekuensi Tingkat Awal
|
Persentasi Frekuensi
|
Frekuensi Tingkat Akhir
|
Persentasi Frekuensi
|
1
2
3
4
5
6
|
100
452
300
101
37
28
|
16.2 %
37.3 %
32.9 %
8.3 %
3.1 %
2.3 %
|
51
234
477
220
134
97
|
4.2 %
19.3 %
39.3 %
18.1 %
11.0 %
8.0 %
|
Jumlah
|
1213
|
100 %
|
1213
|
100 %
|
Vaiyatvutjamai dan Clements
(2004) menganalisis kesalahan yang dibuat oleh 231 (di kelas 9) siswa Thailand
dengan dua pemerintahan Chiang Mai sekolah menengah negeri. Siswa menyelesaikan tugas
sebelum dan dengan
seketika setelah
melalui serangkaian 13 pelajaran.
Meskipun sudah
jelas bahwa terdapat sejumlah kesalahpahaman yang dapat diungkapkan, namun masih ada siswa lainnya yang tidak peduli dengan kesalahan
tersebut. Sebuah 'Kesalahpahaman yang
tidak bisa dirubah' digunakan
untuk menunjukkan keadaan siswa yang tetap mempertahankan konsepsi yang salah meskipun
secara spesifik telah
diajarkan untuk mendefinisikan karakteristik konsep yang relevan.
Sehubungan dengan ini dapat dikatakan
bahwa tidak adanya perubahan kognitif
dari waktu ke waktu atau bahkan berlawanan terhadap perubahan dari waktu ke waktu, sehingga
kelemahan kognitif terus berlanjut meskipun individu tersebut sudah
diajarkan tentang pandangan konsep yang ‘tepat’.
Implikasinya
terhadap penelitian
ini bahwa strategi
dan prosedur dari Counting On Program harus diintegrasikan ke dalam kelas sehari-hari dan dilanjutkan setelah program selesai. Kesalahan konsep ini mungkin
memerlukan waktu yang lama bagi mereka untuk berubah.
c. Penggunaan
Kelas Oleh Guru
Pembelajaran profesionalisme guru dalam Counting
On Program telah berevolusi sampai tahun 2007 yang
mengadakan konferensi selama dua hari yang dihadiri oleh satu atau dua guru relawan
dari masing-masing sekolah yang akan bertindak sebagai fasilitator. Fasilitator kemudian akan kembali ke
sekolah masing-masing, serta membentuk dan melatih sebuah tim yang terdiri dari beberapa siswa, dan kemudian mengimplementasikan
NEA kedalam Counting
On Program.
Pada tahun 2007 dan 2008 catatan evaluasi (White 2008,
2009) mengungkapkan
bahwa sebagian besar para
guru sangat mendukung mengenai masuknya NEA ke dalam Counting
On Program.
Mereka mengatakan bahwa
itu mudah untuk dimengerti, mudah digunakan, dan ada peluang lebih besar untuk melibatkan NEA dalam rangka untuk
meperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Didalam catatan evaluasi
yang dilaporkan
pada 2007 bahwa terdapat kesenjangan antara guru sekolah dasar dan
menengah mengenai NEA. Ada guru yang menerima masuknya NEA, dan begitupun
sebaliknya. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua guru menolak akan masuknya
NEA. Sehingga untuk guru yang menerima masuknya NEA mereka menampilkan kelima
petunjuk Newman dalam bentuk poster didalam setiap kelas, dengan harapan bahwa
semua siswa akan mengikuti petunjuk Newman pada saat akan menyelesaikan
soal-soal matematika. Tentunya tetap dengan panduan guru untuk menemukan
jawaban yang tepat untuk setiap masalah. Gambar poster tersebut, bisa dilihat
dibawah ini :
C.
Analisis
Seiring
dengan berjalannya waktu, masalah pendidikan yang ada sekarang ini semakin
bertambah banyak. Sehingga para pendidik harus bisa menyiapkan cara jitu untuk
mengatasi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang
akan diajarkan.
Penelitian
dari jurnal ini dilakukan oleh Allan
Lesli White dari University of
Western Sydney. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengeksplor
sejauh mana peserta didik memahami materi yang sudah diajarkan, serta
mengeksplor kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, mencari tahu tentang alasan
yang menyebabkan terjadinya kesulitan tersebut, dan mencari solusi untuk
mengatasi kesulitan tersebut.
Selain
itu, penelitian ini juga telah melaksanakan suatu program yang sangat efektif
untuk pembelajaran, yaitu program Counting
On Program yang didalamnya menggunakan atau mengaplikasikan Newman’s Error Analysis (NEA). Dengan
adanya lima tahapan dari Newman yaitu membaca, memahami, transformasi,
keterampilan proses, dan encoding. Maka siswa dapat menyelesaikan soal
matematika dengan acuan kelima tahapan Newman tersebut.
Sedangkan
untuk guru terdapat lima pertanyaan untuk interwiew yang diajukan oleh Newman
untuk mengetahui dimana letak kesalahan siswa. Kelima pertanyaan tersebut
sangat membantu guru untuk menganalisis dan menilai hasil kerja siswa. Kemudian
guru juga dapat mengetahui kesalahan apa yang dilakukan oleh siswa, entah itu
kesalahan memahami kalimat matematika, kesalahan konsep, maupun kesalahan
procedural.
D.
Komentar
(Tanggapan Terhadap Isi Jurnal)
Setelah
saya membaca dan memahami isi dari jurnal, terdapat beberapa tanggapan yang
bisa saya ungkapkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
v Abstrak
dari jurnal ini sangat jelas, dan dapat menggambarkan isi dari keseluruhan
jurnal.
v Masalah
yang melatar belakangi penulisan jurnal ini juga sangat jelas, yaitu dengan
munculnya masalah kesulitan siswa, maka digunakanlah sebuah program yaitu Counting On Program yang didalamnya
diaplikasikan Newman’s Error Analysis
(NEA) yang bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesalahan siswa dan berusaha
untuk mengatasi kesulitan tersebut. Kemudian
bahasa yang digunakan dalam jurnal ini juga mudah untuk dipahami.
v Pada
pembahasan juga sudah jelas untuk pembahasan tentang NEA, petunjuk wawancara
dan tingkatan dalam menyelesaikan soal matematika yang dikemukakan oleh Newman dan
sangat membantu bagi guru dan siswa. Namun ada beberapa hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh orang lain, dan dituliskan dalam jurnal ini, namun dalam
penyajiannya hasil penelitian tersebut kurang spesifik karena dalam
penjelasannya hanya dipaparkan tentang seberapa banyak kesalahan yang dilakukan
siswa, namun tidak ada penjelasan sampai akhir yang tertulis dari hasil
penelititian tersebut. Kemudian, tidak adanya satu penelitian yang difokuskan
untuk dibahas, sehingga dapat mengakibatkan ketidakjelasan.
v Untuk
bagian kesimpulan juga sudah sangat jelas dan spesifik. Oleh karena itu, jurnal
ini sangat baik untuk dipelajari dan dipahami karena dapat menambah wawasan
tentang pembelajaran matematika, dan dapat juga diaplikasikan dalam proses
pembelajaran.
E.
Kesimpulan
Newman’s Error Analysis (NEA) merupakan
suatu program yang digunakan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa. Newman secara spesifik mendefinisikan lima keterampilan untuk
menyelesaikan masalah matematika yaitu : (1) membaca, (2) memahami, (3)
transformasi, (4) keterampilan proses, dan (5) encoding.
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan
dalam memahami masalah, contohnya masalah kalimat matematika. Sering kali siswa
mendeskripsikan suatu kata yang lain dari konteks awal. Namun, selain kesulitan
dalam memahami masalah siswa juga sering melakukan kesalahan konseptual dan
procedural.
Petunjuk
wawancara Analisis Kesalahan Newman :
1. Tolong bacakan pertanyaan ini untuk
saya. Jika ada kata yang tidak kamu tahu, biarkan saja.
2. Katakan apa yang diinginkan untuk dilakukan dari pertanyaan
itu.
3. Katakan bagaimana cara kamu menemukan
jawaban ini.
4. Tunjukkan pada saya
apa harus dilakukan untuk mendapatkan jawaban.
"Bicara keras" seperti yang Anda lakukan, sehingga saya bisa
mengerti bagaimana cara anda berfikir.
mengerti bagaimana cara anda berfikir.
5. Sekarang, tuliskan jawaban anda untuk
pertanyaan itu.
Pada tahun 2007 dan 2008 catatan evaluasi (White 2008,
2009) mengungkapkan
bahwa sebagian besar para
guru sangat mendukung mengenai masuknya NEA ke dalam Counting On Program. Guru mengatakan bahwa
itu mudah untuk dimengerti, mudah digunakan, dan ada peluang lebih besar untuk melibatkan NEA dalam rangka untuk
meperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar