download jurnal pdf
https://drive.google.com/file/d/0BwP9TRXcxCxJVWFkckV5bUhJMmM/view?usp=sharing
A.
Data
Jurnal
a.
Judul
jurnal
Superitem Test: An Alternative Assessment Tool To
Assess Students’ Algebraic Solving Ability’
(Tes Superitem: Sebagai Alat Penilaian Alternatif
Untuk Menilai Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Aljabar)
b.
Penulis
Lim
Hooi Lian & Wun Thiam Yew
University Sains Malaysia
Noraini Idris
University of Malaya
c.
Nama
Jurnal
International Journal for Mathematics Teaching and
Learning (IJMTL)
d.
Tahun
Terbit
2010
e.
ISSN
Jurnal
1473 - 0111
f.
Jumlah
halaman
15
halaman
B.
Deskripsi
Jurnal
1.
Abstrak
Tes Superitem didasarkan pada model
SOLO (Struktur Mengamati Hasil Belajar) telah menjadi alternatif alat penilaian yang ampuh untuk memantau perkembangan kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Artikel ini berfokus pada pengembangan tes superitem untuk menilai kemampuan siswa memecahkan aljabar melalui metode
wawancara. Analisis data
hasil wawancara
menemukan bahwa kemampuan siswa tinggi karena siswa mampu mencari pola linier berulang dan mengidentifikasi
hubungan linier antara variabel. Mereka mampu mengkoordinasikan semua informasi yang diberikan dalam
pertanyaan untuk membentuk
persamaan
aljabar dan persamaan linier. Sedangkan kemampuan siswa rendah menunjukkan kemampuan mereka lebih banyak
menghitung dan menggambar metode. Mereka tidak memiliki pemahaman konsep aljabar untuk
menyatakan hubungan antara variabel. Penemuan ini memberikan bukti tentang pentingnya Tes superitem dalam
menilai kemampuan pemecahan
aljabar.
2. Latar Belakang
Penilaian berperan penting dalam
mengetahui kemajuan pemahaman siswa dalam belajar. Menurut Webb, Norman dan
Briars (1990), penilaian adalah interaksi antara guru dan siswa dimana guru
berusaha untuk memahami apa yang siswa dapat lakukan dan memahami bagaimana
seorang siswa mampu melakukannya. Sebagai konsekuensinya, penilaian prosedur
dan praktek-praktek harus direvisi dan diperbaiki dalam memberikan informasi
yang berguna dalam perubahan pembelajaran. oleh karena itu, penilaian
alternatif dianggap lebih baik dalam memberikan gambaran yang lengkap kepada guru
tentang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika. Selain itu,
penilaian alternatif akan mendorong perubahan teknik pembelajaran kearah
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah diantara siswa serta
bersifat otentik atau nyata daripada penilaian tradisional. Dalam penelitian
ini, peneliti mengeksplorasi jenis penilaian alternatif yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi pemahaman siswa apa yang telah dipelajarinya dan
bagaimana mengidentifikasi konsepsi dan kesalahpahaman siswa. jenis penilaian
alternatif yang dimaksud adalah tes Superitem. Tes Superitem digunakan untuk
menunjukkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam materi aljabar
khususnya persamaan linear.
v Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini, sebagai berikut:
“Apakah
Tes Superitem dapat menilai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada
materi aljabar khususnya persamaan linear ?”
v Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menilai kemampuan siswa kelas 9 SMP di Malaysia dalam memecahkan masalah materi
aljabar khususnya persamaan linear pada pokok bahasan pola Linear (bergambar).
3. Pembahasan
v Tes Superitem
Tes Superitem adalah
tes yang dikembangkan berdasarkan taksonomi SOLO yang digunakan sebagai alat
penilaian alternatif untuk memantau perkembangan kemampuan kognitif siswa dalam
memecahkan masalah matematika (Collis, Romberg dan Jurdak (1986), Lam & Foong
(1998), Wilson & Iventosh (1988)). Tes Superitem terdiri dari situasi
masalah dan empat tingkatan item yang kompleks dan saling terkait. Situasi
masalah terdiri atas tes, gambar atau grafik,
sementara item terdiri atas 4 tingkatan penalaran berdasarkan taksonomi model
SOLO meliputi:
- Unistructural, siswa berfokus pada satu atau beberapa informasi yang terkait, untuk memberikan respon kepada gambaran konkrit secara langsung sehingga Siswa terlibat dalam masalah. Informasi didapat baik dari salah satu pertanyaan atau dari diagram. Dengan kata lain, jawaban dapat dicapai berdasarkan penggunaan informasi yang diberikan.
- Multistructural, Siswa mengambil informasi terbaru yang lebih relevan yang diberikan untuk mendapatkan solusi, tetapi tidak menggabungkannya. Informasi yang diberikan dapat digunakan sebagai resep di mana sekumpulan instruksi yang diikuti secara berurutan untuk memecahkan masalah.
- Relasional, Siswa menggabungkan semua aspek informasi yang disampaikan satu sama lain menjadi struktur yang logis. Dengan kata lain, informasi yang diberikan tidak cukup untuk langsung memecahkan masalah.
- Extended Abstrak, Siswa menggabungkan semua aspek informasi yang disampaikan satu sama lain menjadi struktur yang logis.
v
Penggunaan Tes Superitem untuk Menilai
Kemampuan Pemecahan Masalah Aljabar
Saat ini ada
kesepakatan umum dari para peneliti matematika mengenai aljabar tentang pola
dan hubungannya. Para peneliti menentang pendekatan konvensional dalam menilai
aljabar sebagai serangkain aturan abstrak mengenai x’, s dan y’, s, struktur
formal, memanipulasi simbol dan keterampilan hafalan dengan alasan bahwa
aljabar sebagai alat pemecahan masalah , metode untuk mengekspresikan hubungan,
menjelaskan, menganalisis, dan menjelajahi sifat matematika dalam berbagai
situasi masalah (Day & Jones, 1997; Fernandez & Anhalt, 2001; NCTM,
1988; Iman & Sirine, 2007)
Banyak peneliti dan
guru matematika telah memfokuskan penyelidikan tentang pengenalan dan
pengembangan kemampuan pemecahan aljabar yang dilihat dari pendekatan yang
berbeda yaitu generalisasi, pemecahan masalah, pemodelan dan fungsional. Namun,
sebagai pendekatan pembelajaran baru, jadi harus ada teknik penilaian yang
digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dalam mencapai tujuan baru, baik untuk
evaluasi kinerja siswa dan studi penelitian pendekatan pembelajaran baru.
Meskipun demikian, pertanyaan tentang bagaimana menilai kemampuan pemecahan
aljabar yang baru, mungkin masih menjadi masalah bagi banyak guru.
Untungnya, model SOLO (Structure
Observed Learning Outcome) telah memberikan wawasan tentang
penilaian alternatif kemampuan kognitif dan menuju pendekatan baru dalam
pembelajaran di kelas. Isi dan struktur item penilaian ini dapat dirancang
berdasarkan model SOLO untuk melatih siswa mengembangkan keterampilan
berpikir .
Contoh Tes Superitem
Masalah : Kereta Segitiga
Lihatlah kereta
segitiga dibawah ini. Panjang kereta segitiga ditentukan oleh jumlah segitiga
sama sisi yang panjangnya 1 cm. Keliling kereta segitiga 5 cm dan panjangnya 3
cm
Unistruktural
Berapa keliling
kereta segitiga jika panjang adalah 4 (Garis interior tidak dihitung
sebagai bagian dari keliling)
Jawab:
6 cm
Multistruktural
Berapa keliling kereta segitiga
jika panjang (jumlah kereta) adalah 6 dan 15
Jawab. 8 cm dan 17 cm
Relasional
1) Berapa keliling segitiga jika
panjang (jumlah kereta) adalah h ? jawab. h + 2
2) Coba tulislah persamaan linear untuk
menemukan keliling kereta segitiga untuk setiap panjang kereta segitiga. jika
diketahui r adalah keliling dan s adalah panjang. jawab. r = s + 2
3) Jika kereta segitiga memiliki
keliling 50 cm , berapa panjang ? Cobalah terapkan persamaan linear untuk
memecahkan masalah ini. jawab. 50 = s + 2 ; s = 48
Extended Abstrak
Dapatkah anda mencoba untuk menunjukkan pola baru kereta dan
membentuk persamaan linear jika diketahui keliling (r) dan panjang untuk setiap
kereta (s) ?
jawab. r = 2s + 2 (kereta persegi)
r =
2s + 4 (kereta segienam)
C.
Analisis Data
Analisis data yang
digunakan dalam jurnal ini adalah analisis data Kualitatif dalam bentuk
kata-kata atau tulisan yang diperoleh dari hasil wawancara. Setiap sesi
wawancara berlangsung antara 30 menit sampai satu jam.
D.
Hasil Penelitian
Analisis data hasil wawancara menemukan bahwa kemampuan siswa tinggi
karena siswa mampu mencari pola linier berulang dan mengidentifikasi hubungan
linier antar variabel. Dan kemampuan siswa rendah menunjukkan mereka lebih
banyak menghitung dan menggambar, mereka tidak memiliki pemahaman konsep
aljabar untuk menyatakan hubungan antar variabel. 4 faktor yang diselidiki dari
penelitian ini dengan tujuan untuk mengungkapkan kemampuan pemecahan masalah
aljabar pada gambar pola linear.. Adapun 4 faktor yang
diselidiki sebagai berikut:
1) Menyelidiki pola numerik
berikutnya.
2) Menyelidiki pola dengan
menggunakan rumus-rumus yang sesuai.
3)
(i) Menyelidiki nilai yang tidak
diketahui dengan menggunakan huruf,
(ii) Menulis persamaan linear untuk membuat pola,
(i) Penerapan aturan untuk
memecahkan masalah
4) Membuat generaliasasi
untuk pola baru atau situasi baru dengan membentuk solusi alternatif.
E. Kesimpulan
Penggunaan tes
Superitem model SOLO tidak hanya menunjukkan adanya penulisan beberapa item
dengan format Superitem tetapi juga dapat digunakan oleh guru dalam menilai
kemampuan siswa memecahkan masalah matematika khususnya pada materi aljabar.
Tes ini memiliki
potensi untuk memberikan kontribusi untuk pembelajaran dan penilaian. Dari sudut pandang pembelajaran, bagi para guru dapat menggunakan tingkat kemampuan pemecahan masalah sebagai pedoman untuk mengatur
pengajaran dan membangun
suatu permasalahan. Dari
sudut pandang penilaian, dapat
memberikan guru manfaat pada
kemampuan pemecahan awal siswa,
dan memungkinkan para guru untuk memantau pertumbuhan umum dalam kemampuan pemecahan aljabar. Dengan kata lain, tes merupakan
alat yang bermanfaat bagi
guru dalam
merencanakan tujuan pembelajaran dan
penilaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar