BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam proses
belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa,
kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran
yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi terciptanya tujuan
pendidikan. Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa didalam mempelajari matematika.
Menurut Sobel
dan Maletsky (2001:1-2) banyak sekali guru matematika yang menggunakan waktu
pelajaran dengan kegiatan membahas tugas-tugas lalu, memberi pelajaran baru,
memberi tugas kepada siswa.Pembelajaran seperti diatas yang rutin dilakukan
hampir tiap hari dapat dikategorikan sebagai 3M, yaitu membosankan,
membahayakan, dan merusak seluruh minat siswa.Apabila pembelajaran seperti ini
terus dilaksanakan maka kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tidak
akan dapat tercapai secara maksimal.Sebagian generasi penerus bangsa adalah
pelajar atau siswa yang perlu mendapat pembinaan secara tepat dan terarah.
Tujuan terpenting dari pendidikan adalah membantu para siswa belajar bagaimana
berfikir (learn how to think) secara produktif,dengan memadukan cara berfikir
kreatif dan cara berfikir kritis.Cara berfikir kreatif memfokuskan diri pada
bagaimana seorang siswa menggeneralisasikan ide-ide, sementara cara berfikir
kritis lebh menekankan diri pada mengevaluasi ide-ide yang ada. Menurut para
praktisi pendidikan, kedua skenario cara berfikir yang cukup “liar” atau
yang membebaskan tersebut disinyalir memiliki andil yang cukup besar dalam
pengembangan bakat dan kreatifitas anak.Oleh karena itu siswa dituntut untuk
aktif, kreatf, dan inovatif dalam merespon setiap pelajaran yang diajarkan.
Oleh sebab
itu,dengan adanya problem solving yang mendidik siswa menjadi lebih mandiri
akan meningkatkan cara berfikir kreatif dan kritis para siswa sehngga dapat
diperoleh pembelajaran matematika yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan masalah yang akan
dibahas lebih jauh, yaitu :
1.
Apakah pengertian pendekatan
pemecahan masalah (Problem solving)?
2.
Bagaimana
langkah-langkah pemecahan masalah dalam pendekatan pemecahan masalah?
3.
Ciri-ciri
Pendekatan Pemecahan Masalah
4.
Strategi
Memecahan Masalah
5.
Contoh
Pendekatan Pemecahan Masalah
6.
Apa kelebihan dan kekurangan
pendekatan pemecahan masalah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan dari makalah ini yaitu
1. Untuk dapat mengetahui pengertian Problem Solving
2. Untuk dapat mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah dalam pendekatan
pemecahan masalah
3. Untuk dapat mengetahui Ciri-ciri
Pendekatan Pemecahan Masalah
4. Untuk dapat mengetahui Strategi
Memecahan Masalah
5. Untuk dapat mengetahui Contoh
Pendekatan Pemecahan Masalah
6. Untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan pemecahan
masalah
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan adalah cara umum
dalam melihat dan bersikap dalam suatu masaah. Pemecahan masalah adalah proses,
cara, perbuatan, memecah atau memecahkan. Masalah dapat diartikan setiap hal
yang menggundang keragu-raguan, ketidak pastian atau kesulitan yang harus di
atasi dan diselesaikan, yang biasanya masalah terjadi dilapangan. Dengan
demikian pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam
mempelajari suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual
menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis.
Menurut beberapa ahli tentang pengertian
pendekatan pemecahan masalah adalah:
1. Watts, M (1991) pembelajaran pemecahan
masalah adalah jika seseorang menemui masalah dan orang itu memiliki suatu
obsesi/kehendak/keinginan yang sulit diperoleh secara lansung.
2. Jackson (1983) merumuskan masalah sebagai
gabungan antara obsesi dan hambatan.
3. Gagne (1970) memberikan batasan sebagai
berikut:”pemecahan masalah dapat dipandang sebagai suatu proses dimana
pembelajar menemukan perpaduan rumus/aturan/konsep yang sudah di pelajari
sebelumnya dan selanjutnya menerapkan untuk memperoleh cara pemecahan pada
situasi keadaan baru, cara demikian juga merupakan proses belajar yang baru.
Belajar melalui
pendekatan pemecahan masalah ditunjukkan pada pengembangan
generalisasi-generalisasi yang akan membantu individu untuk memecahkan
masalah-masalah yang dkemukakannya. Pendekatan ini disenangi oleh banyak ahli
pendidikan, karena mereka mengakui bahwa pemecahan masalah merupakan bentuk
belajar yang paling tinggi tingkatannya. Proses pemecahan masalah menghasilkan
lebih banyak prinsip yang dapat membantu pemecahan masalah selanjutnya.
Pengajaran matematika misalnya terdiri atas “masalah”. Pemecahan terhadap suatu
masalah biasanya dilakukan dengan mempelajari prinsip-prinsip kemudian
menerapkannya ke dalam pemecahan masalah tersebut.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum
matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan
serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapakan pada pemecahan masalah
yang tidak rutin. Namun kenyataan menunjukkan bahwa aktifitas pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran matematika belum dijadikan sebagai kegiatan utama.
Suryadi dkk. (dalam Suhaerman dkk., 2003) dalam surveinya menemukan bahwa
pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika
yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswa di semua tingkatan mulai
dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Umum. Akan tetapi, hal tersebut
masih dianggap bagian yang paling sulit dalam matematika baik bagi siswa dalam
mempelajarinya maupun bagi guru dalam mengajarkannya.
Menurut Polya (Muhkal, 1999: 3) membedakan masalah
matematika menjadi dua macam yaitu: (1) masalah untuk menemukan, dan (2)
masalah untuk membuktikan.
1). Masalah
untuk menemukan
Masalah matematika macam ini, penyelesaiannya
diperoleh melalui proses penemuan. Masalahnya dapat bersifat teoretis atau
praktis, abstrak atau konkret. Bagian utamanya yaitu: (a) apa yang harus
ditemukan, (b) data apa yang diketahui, (c) syarat-syarat apa yang harus
dpenuhi.
2) Masalah untuk membuktikan
Masalah matematika macam ini, penyelesaiannya
adalah menunjukkan apakah suatu pernyataan benar atau salah ( tidak
kedua-duanya). Bagian utamanya yaitu (a) hipotesis, dan (b) konklusi.
Mengajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah adalah cara mengajar dengan membimbing siswa untuk menyelesaikan soal
yang membentuk langkah yang jelas untuk mendapatkan hasilnya. Dalam arti bahwa
mengajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah adalah materi-materi
yang disampaikan masih merupakan masalah dan diserahkan kepada siswa untuk
menyelesaikannya.
B. Langkah-langkah Pemecahan
Masalah
Menurut Polya (dalam Suhaerman dkk.,2003) solusi
soal pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu:
1.Memahami masalah
2. Merencanakan penyelesaian
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana
4. Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah
matematika menurut Hudoyo (Upu,2003:36) sebagai berkut.
1. Mengerti masalah
a.
Apa yang dipertanyakan atau
dibuktikan?
b.
Data apa yang diketahui?
c.
Bagaimana syarat-syaratnya?
2. Membuat rencana penyelesaian
a.
Informasi yang berkaitan
prasyarat yang telah ditentukan.
b.
Informasi dengan melaksanakan
analogi masalah.
c.
Jika siswa menemui jalan buntu, maka guru membantu mereka melihat masalah dari
sudut yang berbeda.
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
a.
Memeriksa atau meneliti setiap
langkah
4. Mengevaluasi kembali penyelesaian
a.
Kecocokan hasil
b.
Apakah ada hasil yang lain?
c.
Apakah ada cara yang lain untuk menyelesaikan masalah tersebut?
d.
Dengan cara yang berbeda apakah hasilnya sama?
Menurut Haji(dalam Syarifuddin, 2001) dalam
memecahkan masalah matematika, diperlukan kemampuan awal yakni:
1.
Kemampuan menentukan hal yang
diketahui dalam masalah.
2.
Menentukan hal yang ditanyakan
dalam masalah.
3.
Kemampuan membuat model
matematika
4.
Kemampuan melakukan komputasi
5.
Kemampuan menginterpretasikan
jawaban model ke permasalahan semula
Selanjutnya dalam Media Pendidikan Matematika (
dalam Syarifuddin, 2001) kemampuan-kemampuan awal tersebut merupakan penunjang
untuk memecahkan masalah matematika sebagaimana yang tercantum pada
langkah-langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1.
Membaca soal dengan cermat untuk
dapat menangkap makna tiap kalimat
2.
Memisahkan dan mengungkap:
a. Apa yang diketahui dari masalah
b. Apa yang diminta/ditanyakan dalam masalah 1
c. Operasi/ pengerjaan apa yang diperlukan
3. Membuat model matematika dari masalah
4. Menyelesaikan model matematika menurut aturan-aturan matematika sehingga
mendapat jawaban dari model tersebut
5. Mengembalikan jawaban model ke jawaban masalah semula
Sejalan dengan itu, Polya (dalam Wahid,2003)
mengemukakan bahwa kemampuan-kemampuan awal tersebut merupakan penunjang dalam
proses pemecahan masalah yang tercantum dalam langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika berikut:
1.
Pemahaman masalah
Untuk memahami persoalan perlu dijawab seperti: apa
yang diketahui? Apa ketentuannya? Bagaimana bunyi persyaratan? Apakah itu sudah
cukup, tidak cukup,atau terlalu diarahkan? Dapatkah beberapa bagian dari
persyaratan itu dipisah-pisahkan? Adakah bentuk-bentuk maupun tanda-tanda
sesuai dengan bantuan atau perantaranya.
2.
Pemikiran suatu rencana
Yang terpenting dalam memikirkan suatu rencana
adalah mencari masalah atau unsur pengetahuan lain yang berhubungan, dan dengan
persoalan yang diajukan terdapat kaitan yang dapat dinyatakan (persyaratan
serupa, hal tidak diketahui yang serupa, soal-soal yang dapat membantu).
3.
Pelaksanaan rencana
Pembentukan secara sistematis masalah yang lebih
baru dari bahan yang tersedia, dengan sedikit perubahan mengenai persyaratan
atau tujuannya, atau mengubah-ubah data. Bila langkah rencana telah
dilaksanakan, mungkin kebenaran kejadiannya dibuktikan.
4.
Peninjauan kembali
Mengoreksi hasil pendapat yang diperoleh dan
dapatkah hasil tersebut atau metode itu digunakan untuk masalah lain.
C.
Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah
Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah yaitu :
1. Diawali dengan masalah yang tidak rutin
2. Mempunyai penyelesaian yang berbeda
3. Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan
seseorang harus memiliki banyak pengalaman.
Pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk dapat melakukan evaluasi cara
memilih pembelajaran dengan pendekatan masalah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. mengaplikasikan
pemahaman pengetahuan dalam kehidupan
2. memilih masalah
yang berkaitan dengan situasi nyata dalam kehidupan
D. Strategi Memecahan Masalah
Beberapa strategi pemecahan
masalah yang mungkin diperkenalkan yaitu:
1. Strategi Act It Out
Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang
dapat tercakup dalam soal yang dihadapi, dimana dalam pelaksanaanya dengan
menggunakan gerakan-gerakan fisik atau dengan menggerakkan benda-benda konkrit.
Gerakan yang bersifat fisik ini dapat membantu atau mempermudah siswa dalam
menentukan hubungan antara komponen-komponen yang mencakup dalam suatu
pemecahan masalah.
2. Membuat gambar dan diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang
terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah
tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas. Pada saat guru mencoba mengajar
strategi ini, penekanan perlu dilakukan bahwa gambar atau diagram yang dibuat
tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail.
3. Menemukan Pola
Hal ini dapat dilakukan dengan sekumpulan gambar atau bilangan kegiatan ini
mungkin dilakukan antara laian dengan mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki
bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia.
4. Membuat tabel
Mengorganisasikan data kedalam sebuah tabel dapat membantu kita dalam
mengungkapkan suatu pola tertentu serta mengidentifikasi informasi yang tidak
lengkap.
5. Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik
Biasanya digunakan dengan strategi mencari pola dan menggunakan tabel.
6. Tebak dan periksa
Strategi menebak yang dimaksudkan adalah menebak yang didasarkan pada
alasan tertentu serta kehati-hatian.
7. Strategi kerja mundur
8. Menentukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan informasi yang
diperlukan.
9. Menggunakan kalimat terbuka
10. Menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah
Untuk menyelesaikan masalah seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan
analogi melalui penyelesaian masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah.
11. Mengubah sudut pandang
Strategi ini seringkali digunakan setelah kita gagal untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan strategi lainnya. Walau kita mencoba menyelesaikan
masalah, sebenarnya kita mulai dengan suatu sudut pandang tertentu atau
mencoba menggunakan asumsi tertentu. Setelah kita mencoba menggunakan
suatu strategi tetapi gagal, kecendrungannya adalah kembali memperhatikan soal
dengan menggunakan sudut pandang yang sama, jika masih tetap gagal, cobalah
mengubah sudut pandang dengan memperbaiki asumsi atau memeriksa logika berfikir
yang digunakan sebelumnya.
E. Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah
Contoh pendekatan masalah yang dikemukakan oleh Polya:
Ada berapa cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh jumlah uang sebesar
Rp. 25.000,00 dengan pecahan puluhan ribu, dan ribuan?
Penyelesaiannya :
a.
Mencari masalah
Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh jumlah uang
sebesar Rp.25.000,00. disini misalkan:
Ø Puluhan ribu (P)
Ø Lima ribuan (L)
Ø Ribuan (R)
Tidak perlu digunakan semuanya sekaligus untuk
mendapat jumlah yang diinginkan. Dengan demikian 25 lembar uang ribuan adalah
salah satu contohnya.
b.
Pemecahan Masalah
Untuk menyelesaikan masalah ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan table.
c. Menyelesaikan Masalah
Dengan memperhatikan kombinasi tiga jenis pecahan yang diperoleh, maka di
dapat table :
P
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
L
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0
|
1
|
2
|
3
|
0
|
1
|
R
|
25
|
20
|
15
|
10
|
5
|
0
|
15
|
10
|
5
|
0
|
5
|
0
|
Dari table diatas terlihat bahwa terdapat 12 kemunginan pasangan uang
pecahan hingga di peroleh jumlah Rp. 25.000,00.
d. Pemeriksaan Kembali
Periksa kembali jumlah untuk tiap kolom serta kemungkinan pasangan lain
yang belum termuat.
F. Kelebihan dan Kekurangan
Pendekatan Pemecahan Masalah
1. Kelebihan pendekatan pemecahan masalah
a.
Membuat materi pembelajaran lebih
dapat diterapkan (more applicable) dalam kehidupan siswa diluar
pengajaran kelas atau dalam situasi baru yang belum familiar(Pangelley,1989:10)
b.
Melatih dan membiasakan siswa
untuk berani “thingking out of the box” (berfikir lain dari pada yang lain).
c.
Memberikan kesempatan
(opportunities) dan dapat mendorong siswa berdiskusi dengan siswa yang lain,
yaitu pada proses menemukan jawaban dari permasalahan(Gervasony,
1998:23).
d.
Problem Solving dapat mendorong
murid untuk menyusun teorinya sendiri (their own theories) melalui berfikir
kreatif dan berfikir kritisnya,mengujinya, menguji teori temannya, membuangnya
jika teori tersebut tidak konsisten dan mencoba yang lainnya(NTCM 1989:dikutip
di Taplin, 2001).
e.
Mendorong dan menumbuhkan rasa
keingintahuan pada diri siswa untuk menemukan jawaban atas problem yang
dihadapinya.
f.
Problem solving ini perlu dibiasakan
pada diri siswa sebab kenyataan hidup manusia pada hakekatnya memerlukan
keahlian ini untuk memecahkan secara cerdas serangkaian problem yang dia
hadapi.
2. Kekurangan pendekatan pemecahan masalah
a.
Beberapa pokok bahasan sangat
sulit untuk menerapkan metode ini
b.
Memerlukan alokasi waktu yang
lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain
c.
Kalau di dalam kelompok itu
kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam
diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. problem solving adalah suatu
metode pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan
pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan(K.L.Pepkin,
2004:1).
2. Menurut Polya (dalam Suhaerman dkk.,2003) solusi
soal pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu:
a. Memahami masalah
b. Merencanakan
penyelesaian
c. Masalah sesuai rencana
d. Melakukan pengecekan kembali terhadap semua
langkah yang telah dikerjakan
3. Ciri-ciri pendekatan pemecahan
masalah yaitu :
a. Diawali dengan masalah yang tidak rutin
b. Mempunyai penyelesaian yang berbeda
c. Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan
seseorang harus memiliki banyak pengalaman.
4. Beberapa strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan yaitu:
a.
Strategi Act It Out
b.
Membuat gambar dan diagram
c.
Menemukan Pola
d.
Membuat
tabel
e.
Memperhatikan semua kemungkinan
secara sistematik
f.
Tebak dan periksa
g.
Strategi kerja mundur
h.
Menentukan apa yang diketahui,
apa yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan.
i.
Menggunakan kalimat terbuka
j.
Menyelesaikan masalah yang mirip
atau masalah yang lebih mudah
k.
Mengubah sudut pandang
5.
Langkah dari contoh pendekatan
masalah yang dikemukakan oleh Polya:
a.
Mencari
masalah
b.
Pemecahan
Masalah
c.
Menyelesaikan Masalah
d.
Pemeriksaan
Kembali
6. Kelebihan dan kekurangan pendekatan pemecahan masalah
a. Kelebihan
1)
Materi pembelajaran lebih dapat
diterapkan (more applicable) dalam kehidupan siswa diluar pengajaran
kelas atau dalam situasi baru yang belum familiar
2)
Melatih dan membiasakan siswa
untuk berani “thingking out of the box”
3)
Kesempatan (opportunities) dan
dapat mendorong siswa berdiskusi dengan siswa yang lain, yaitu pada proses
menemukan jawaban dari permasalahan
4)
Solving dapat mendorong murid
untuk menyusun teorinya sendiri.
5)
Mendorong dan menumbuhkan rasa
keingintahuan pada diri siswa untuk menemukan jawaban atas problem yang dihadapinya.
6)
Problem solving ini perlu
dibiasakan pada diri siswa sebab kenyataan hidup manusia pada hakekatnya
memerlukan keahlian ini untuk memecahkan secara cerdas serangkaian problem yang
dia hadapi.
b.
Kekurangan
1)
Beberapa pokok bahasan sangat
sulit untuk menerapkan metode ini
2)
Memerlukan alokasi waktu yang
lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain
3)
Kalau di dalam kelompok itu
kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam
diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar