KERANGKA PIKIR
Berdasarkan
judul dari masalah tersebut, maka alur pemikirannya dengan menggunakan SEM,
terlihat bahwa ada dua konstruk pengamatan yaitu : Konstruk pengamatan laten
eksogen (ε) dan
konstruk pengamatan laten endogen (µ). Konstruk laten eksogen terdiri
dari variable kualitas layanan (ε1) ,kepercayaan
(ε2), dan
Imej (ε3). Konstruk
laten endogen terdiri dari variable nilai layanan (µ1) dan
kepuasan public (µ2).
Hubungan langsung variable Eksogen terhadap
variable Endogen yaitu di amati dari nilai (gamma) dan hubungan langsung variable Endogen (ε1) dan
Endogen ((ε2)
dilihat dari nilai β Sedangkan hubungan langsung antara variable
Eksogen ataupun Endogen terhadap indikatornya dinilai berdasarkan nilai (ro).
Untuk mengukur pengukuran kesalahan dari indicator variable Eksogen dilihat
dari nilai δ
dan untuk mengukur kesalahan dari indicator variable endogen dilihat dari nilai (ε).
Alur hubungan dari masing-masing variable Eksogen dan Endogen beserta
indikatornya akan menentukan tingkat pengaruh dari hubungan variable yang di
teliti. Untuk lebih jelasnya akan di tunjukkan dalan diagram kerangka piker
sebagai berikut :
HIPOTESIS
Hipotesis yang di ajukan adalah
sebagai berikut :
1.
Terdapat pengaruh
kualitas layanan terhadap kepuasan public pada kantor Samsat Kota Makassar
2.
Terdapat pengaruh
kualitas layanan terhadap kepuasan public melalui nilai layanan pada kantor
samsat kota Makassar
3.
Terdapat pengaruh
kepercayaan terhadap kepuasan public pada kantor samsat kota Makassar
4.
Terdapat pengaruh
kepercayaan terhadap kepuasan public melalui nilai layanan pada kantor samsat
kota Makassar
5.
Terhadap pengaruh
Imej terhadap kepuasan public pada kantor samsat kota Makassar
6.
Terdapat pengaruh
Imej terhadap kepuasan public melalui nilai layanan pada kontor samsat kota
Makassar
7.
Terdapat pengaruh
nilai layanan terhadap kepuasan public pada kantor samsat kota Makassar
POPULASI
Populasinya adalah seluruh pengguna
kendaraan yang melakukan pengurusan administrasi di kantor samsat kota Makassar
pada tahun 2014, yaitu pengguna kendaraan motor dan mobil yang melakukan
pengurusan perpanjangan STNK.
SAMPEL
Sampel merupakan bagian dari
populasi yang di pilih secara cermat untuk mewakili dari setiap populasi. Dalam
hal ini banyaknya sampel yang akan di ambil sebanyak 50 orang.
DEFINISI
OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional variable adalah
: penjelasan tentang variable dan indikatornya secara operasional yang dapat
terukur, sebagai berikut :
1.
Kualitas
Layanan (x1)
adalah
penilaian public atas actual layanan yang di terima yaitu : kualitas interaksi,
lingkungan fisik dan hasil. Indikator pengukurannya menggunakan skala likert
yaitu :
1 = Sangat
Tidak Berkualitas
2 = Tidak
Berkualitas
3 = Kurang
Berkualitas
4 =
Berkualitas
5 = Sangat
Berkualitas
Indikator
dan wujud kualitas layanan.
VARIBEL
|
INDIKATOR
|
WUJUD
|
Kualitas
Layanan
|
Interaksi
|
-
Sikap
dalam berperilaku sesuai dengan keahlian karyawan
|
Lingkungan
Fisik
|
-
Kondisi
keamanan dan kenyamanan ruangan
|
|
Hasil
|
-
Kecepatan
proses yang terjamin dalam pemecahan masalah
|
2.
Kepercayaan
(x2)
adalah
Keyakina dalam menerima layanan yang terpercaya yaitu kebajikan, integritas,
kompetensi dan prediktibilitas. Indikator tersebut diukur menggunakan skala
likert yaitu :
1 = Sangat
Tidak Dipercaya
2 = Tidak
Dipercaya
3 = Kurang
Dipercaya
4 =
Dipercaya
5 = Sangat
Dipercaya
Indikator
dan wujud kepercayaan
VARIABEL
|
INDIKATOR
|
WUJUD
|
Kepercayaan
|
Kompetensi
|
-
Pengetahuan
sesuai keterampilan dan sikap melayani
|
Kebajikan
|
-
Tanggung
jawab atas kepedullian dan perhatian
|
|
Integritas dan
Preditibilitas
|
Kejujuran yang credible dalam kehandalan, konsistensi
dan menghindari resiko kerja
|
3.
Imej
(x3)
adalah
kesan citra atas wujud pelayanan yang diterima public yaitu : reputasi,
keberhasilan dan keunggulan serta familiar. Indicator tersebut dapat di ukur
dengan menggunakan skala likert yaitu :
1 = Sangat
Tidak Sesuai
2 = Tidak
sesuai
3 = Kurang
Sesuai
4 = Sesuai
5 = Sangat
Sesuai
Indikator
dan Wujud Imej
VARIABEL
|
INDIKATOR
|
WUJUD
|
IMEJ
|
Reputasi
|
-
Hasil
gemilang
|
Keberhasilan
dan keunggulan
|
-
Pencapaian
Target
|
|
Familiar
|
-
Layanan
terkenal
|
4.
Nilai
layanan (Y)
adalah penilaian
public atas manfaat yang diterima dari pengorbanan layanan yang diberikan. Yaitu
: fungsi social, emosional, efisien dan kondisional. Indicator tersebut di ukur
dengan menggunakan skala likert yaitu :
1 = Sangat
Tidak Sesuai
2 = Tidak
Sesuai
3 = Kurang
sesuai
4 = Sesuai
5 = Sangat
Sesuai
Indikator
dan wujud Nilai Layanan
VARIABEL
|
INDIKATOR
|
WUJUD
|
Nilai
layanan
|
Fungsi
|
-
Layanan
multiguna
|
Sosial
|
-
Berkomunikasi
|
|
Emosional
|
-
Baik
Buruk suatu Layanan
|
|
Efisiensi Kondisional
|
-
Suasana
layanan yang tepat waktu
|
5.
Kepuasan
Publik (z)
adalah
tingkat penilaian public atas keseluruhan pengalaman menerima layanan, yaitu :
keinginan, kebutuhan, harapan, kehandalan, dan jaminan. Indikator tersebut di
ukur dengan menggunakan skala likert yaitu :
1 = Sangat
Tidak Puas
2 = Tidak
Puas
3 = Kurang
Puas
4 = Puas
5 = Sangat
Puas
Indikator
dan Wujud Kepuasan Publik
VARIABEL
|
INDIKATOR
|
WUJUD
|
Kepuasan
Publik
|
Keinginan
|
-
Keinginan
layanan yang terpenuhi
|
Kebutuhan
|
-
Kebutuhan
layanan yang tersedia
|
|
Harapan
|
-
Harapan
layanan yang terwujud
|
|
Handal
|
-
Kehandalan
layanan yang terampil
|
|
Jaminan
|
-
Jaminan
layanan yang tercapai
|
ANALISIS DATA
Analisis yang digunakan adalah
teknik analisis Deskriptif dan analisis Statistik Structural Equation Modeling (SEM)
dengan menggunakan program AMOS.
1.
Analisis
Deskriptif
Analisis statistic Deskriptif yaitu di gunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang terkumpul dan menjelaskan karakter responden , tanggapan responden
terhadap variable penelitian yang meliputi : kualitas layanan, kepercayaan,
Imej, Nilai layanan dan kepuasan public pada kantor Sistem Administrasi Satu
Atap Kota Makassar.
2.
Analisis
SEM (Structural Equation Modeling)
Structural Equation Model (SEM) adalah sebuah
alat statistik yang digunakan untuk melihat adanya sebuah model konstruk
variabel yang menggabungkan antara adanya hubungan, pengaruh dan factor penentu
antara variabel bebas, variabel antara dan variabel terikat. Berikut di uraikan :
a.
Model
Struktural (Hubungan antara variabel laten
(konstruk) independen dan dependen).
Ini adalah
bagian dari SEM yang menggambarkan hubungan antar variabel laten. Variabel
laten pada model structural dibedakan menjadi dua macam yaitu : Variabel
Eksogen dan Endogen. Variabel Eksogen adalah variabel laten yang tidak dipengaruhi oleh
variabel laten yang lainnya dalam model, sedangkan Variabel Endogen adalah Variabel laten yang dipengaruhi oleh
variabel laten lainnya dalam suatu model penelitian. Pola hubungan antar
variabel laten dalam model structural ini di analisis dengan pendekatan path
analisis yang identik dengan analisis regresi. Pada model structural dapat di
ketahui besar pengaruh variabel Eksogen terhadap variabel Endogen baik secara
langsung maupun tidak langsung.
b.
Model
Pengukuran (Hubungan (nilai loading)
antara variabel indicator (observasi)
dengan variabel konstruk (variabel laten).
Model pengukuran
adalah : bagian dari SEM yang menggambarkan hubungan variabel indikator
(observasi) dengan variabel latennya. Hubungan ini dinyatakan dengan factor
loading yang menunjukkan besar korelasi antara indicator dengan variabel laten
yang dijelaskannya. Metode yang di gunakan dalam model ini adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Untuk
mengukur FIT tidaknya suatu model, maka di gunakan :
a)
Chi-square
statistic (CSS)
Nilai ini
menunjukkan adanya penyimpanan antara sampel covariance matrix dan model (fitted) covariance matrix. Nilai chi-square sebesar Nol menunjukkan bahwa
model memiliki Fit yang sempurna (perfect fit). Model yang di uji akan di
pandang baik jika nilai chi-squarenya rendah atau nilai p-value nya > 0,05.
Nilai chi-Square yang rendah akan menghasilkan sebuah tingkat signifikan yang
lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tak adanya perbedaan yang signifikan
antara matriks kovarian data dan matriks kovarian yang diestimasi.
b)
Probabilitas
Probabilitas
adalah perubahan dari tingkat signifikansi dari model konstruk yang diamati.
Semakin besar nilai signifikansi di atas ≥ 0,05 yang menunjukkan bahwa semakin kecil akan
memberikan tingkat signifikansi yang kuat.
c)
CMIN / DF
CMIN / DF adalah the minimum sample discrepancy
function yang di bagi dengan degree
of freedom. CMIN / DF tidak lain adalah statistic chi-square, x2 dibagi
df-nya disebut x2
relatif. Bila nilai x2
relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara
model dan data.
d)
The Root Mean
Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA
mengukur penyimpanan nilai parameter pada suatu model dengan matriks kovarians
populasinya. Nilai RMSEA yang < 0,05 mengidentifikasikan adanya model fit.
Nilai yang berkisar antara 0,05 – 0,08 menyatakan bahwa model memiliki
perkiraan kesalahan yang reasonable, sedangkan RMSEA yang berkisar antara 0,08
– 0,01 menyatakan bahwa model memiliki fit yang cukup.
e)
Goodness of fit
indices (GFI)
GFI
merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menganalisa observed matriks covariance. Nilai GFI ini harus
berkisar antara 0 dan 1 nilai GFI yang lebih besar dari 0,9 menunjukkan fit
suatu model yang baik.
f)
Adjusted Goodness
of Fit indices (AGFI)
AGFI sama
seperti GFI, tetapi telah menyesuaikan pengaruh degrees of freedom pada suatu
model. Sama seperti GFI, nilai AGFI sebesar 1 berarti memiliki perfet Fit.
Nilai AGFI sebesar 1 berarti model memiliki perfect fit. Sedangkan model yang
fit adalah yang memiliki nilai AGFI lebih besar dari 0,09.
g)
TLI (Tucker Lewis
Index)
TLI
merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap
sebuah base line model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk
diterimanya sebuah model adalah ≥ 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a
very good fit.
h)
Comperative fit
indices (CFI)
CFI adalah indeks
yang besarnya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk
mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Suatu model di katakan fit apabila
memiliki nilai CFI lebih besar daeri 0,09.
Tabel
ringkasan pengujian Goodness of Fit Model Overall pada SEM
Kriteria
|
Standar
Ketetapan
|
Pemaknaan
|
Chi-Square
|
Lebih Kecil
|
Hubungan
Model Konstruk Variabel
|
Probabilitas
|
≥ 0,05
|
Perbedaan
Signifikan
|
CMIN
/ DF
|
≥ 2,00
|
Keeratan
Model Konstruk Variabel
|
RMSEA
|
≥ 0,08
|
Kisaran
Kesalahan Model Konstruk Variabel
|
GFI
|
≥ 0,90
|
Kesesuaian
Model Konstruk Variabel
|
AGFI
|
≥ 0,90
|
Kesempurnaan
Model konstruk Variabel
|
TLI
|
≥ 0,95
|
Nilai
Fit Model Konstruk Variabel yang diterima
|
CFI
|
≥ 0,95
|
Nilai
Fit Tertinggi Model konstruk Variabel yang Diterima
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar