TEORI KECEMASAN
A.
Pendahuluan
30. Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
31. kamilah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang
kamu minta.
32. sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Ayat
diatas menjelaskan bahwa orang yang istiqamah hatinya takkan pernah takut dan
cemas karena dia yakin ALLAh selu bersama hambanya yang memohon pertolongan,
seperti halnya dalam belajar, jika kita berusaha belajar sebaik mungkin,
pertolongan Allah akan datang berupa pengetahuan karena Dia (Allah) tahu apa
yang hambanya butuhkan dan yakinkan diri tak ada keraguan dan kecemasan selam
Allah bersama usaha kita (belajar).
B. Pengertian
Kecemasan
Kecemasan
menurut Freud (1993/1964) adalah suatu perasaan afektif yang tidak menyenangkan
yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya
yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering datang dan kabur
dan sulit menunjukkan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu
dirasakan (Yustinus, 2006:87)
Freud mengemukakan ada tiga macam kecemasan yaitu:
a.
Kecemasan Realistis
Yaitu takut
akan bahaya-bahaya di dunia luar, kedua kecemasan yang lain di asalkan dari
kecemasan realistis ini
b.
Kecemasan Neurotis
Yaitu kecemasan kalau-kalau, insting-insting tidak
dapat dikendalikan dan menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum
c.
Kecemasan Moral atau Kecemasan Kata Hati
Yaitu orang yang cemas untuk melakukan dosa atau dapat
melanggar norma-norma moral
C. Kecemasan
Dalam Kelas
Siswa yang khawatir karena
tidak melaksanakan tugasnya atau melaksanakan tugasnya tetapi tidak memuaskan
akan mengakhiri dengan perasaan cemas atau “pengalaman yang membuat gelisah
merupakan tanda bahwa ada tanda ketegangan”. Perasaan ini mungkin lebih, mungkin
juga kurang intensitasnya, tetapi kelihatan mempunyai dampak yang signifikan
pada tingkah lakunya (Waryani, Sri Esti, 2006:387)
D. Sumber-sumber Kecemasan
Anak-anak dan remaja cenderung memiliki tingkat kecemasan
tertentu, mUngkin yang membantu mungkin juga yang merugikan. Dalam banyak
kondisi sebagai berikut:
a.
Situasi dimana keselamatan fisik terancam
b.
Situasi dimana kepantasan diri terancam
c.
Situasi dimana kepedulian terhadap penampilan fisik
d.
Situasi dimana siswa pindah sekolah baru
e.
Situasi dimana penilaian dari orang lain
f.
Frustasi dengan mata pelajaran
g.
Tuntutan kelas yang berlebihan
h.
Ujian kelas
i.
Kekhawatiran masa depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar