BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Memang
tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat selalu melakukan pekerjaan
evauasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari kita jelas-jelas mengadakan
pengukuran dan penilaian.
Dari
dua kalimat di atas kita sudah menemui tiga buah isrtilah yaitu evaluasi
pengukuran dan penilaian. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan
ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam
memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedag siap untuk diucapkannya.
Akan tetapi sementara orang yang lain, membedakan ketiga istilah tersebut .
Untuk
dapat mengadakan penilaian, kita mengadaka pengukuran terlebih duhulu. Jika ada
penggaris, maka sebelum menentukan mana pensil yang lebih panjang, kita ukur
dahulu kedua pensil tersebut. Dan setelah mengetahui berapa panjang
masing-masing pensil itu, kita mengadakan penilitian, dengan melihat bandingan
panjang antara kedua pensil tersebut. Dapatlah kita menyatakan “Ini pensil
panjang, dan ini pensil pendek”. Mana pensil yang panjang, itulah yang kita
ambi.
Untuk
menentukan penilaian mana jeruk yang manism kita tidak menggunakan “Ukuran
Manis” tetapi menggunakan ukuran besar,
kuning, dan halus kulitnya. Ukuran ini tidak mempunyai wujud seperti kayu
penggaris yang sudah ditera , tetapi diperoleh berdasarkan pengalaman.
Sebenarnya kita juga mengukur, yakni membandingkan jeruk-jeruk yang ada dengan
ukuran tertentu . Setelah itu kita menilai, menentukan pilihan mana jeruk yang
paling memenuhi ukuran itulah yang kita ambil. Dua langkah mengadakan evaluasi
yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mngadakan penilaian sebelum kita
mengadakan pengukuran.
Mengukur
pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran
tertentu. Pengukuran sifatnya kuantitatif.
Sedangkan penilaian berarti menilai sesuatu. Menilai itu mengadung arti
mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang
pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit , pandai atau bodoh dan
sebagainya. Jadi penilaian itu sifatnya itu kualitatif . Sedangkan evaluasi
adalah kegiatan atau proses menilai sesuatu. Adapun evaluasi adalh bersifat
kualitatif , Evaluasi yang pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi
yang sering bersumber dari data kuantitatif.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah
yang akan dibahas lebih jauh, antara lain:
1. Apa
pengertian dari evaluasi pendidikan ?
2. Jelaskan fungsi dari evalusi pendidikan ?
3. Apa
tujuan dari evaluasi pendidikan ?
4. Apa
kegunaan evaluasi pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan
Secara harfiah
kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation; dalam bahasa arab
Al-Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value;
dalam bahasa arab Al-Qimah dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan
demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan (Educational Evaluation= Al-Taqdir
Al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai: penilaian dalam (bidang) pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Adapun dari segi istilah, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.Brown (1977): Evaluation refer to the act or process to determiningthe value of
something. Menurut defenisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada
atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya
dasar-dasar evaluasi pendidikan, yang menyatakan : kita tidak dapat mengadakan
penilain sebelum kita mengadakan pengukuran.
- Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
- Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Penilaian bersifat kuantitatif.
- Mengadakan Evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan menilai.[2]
Apabila defenisi evaluasi yang dikemukakan oleh
Edwind Wandt dan Gerald W.Brown untuk memberikan defenisi tentang evaluasi
pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu
tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk ) atau suatu
proses (yang berlangsung dalam rangka ) menentukan nilai dari segala sesuatu
dalam dunia pendidikan (yaitu seagala sesuatu yang berhubungan dengan, atau
yang terjadi dilapangan pendidikan). Atau singkatnya: evaluasi pendidikan ialah
kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu
atau hasil-hasilnya.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan
tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan
yang dibuat dalam merancang suatu sistem
pembelajaran.
Meskipun kini memiliki makana yang lebih luas, namun
pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan denga prestasi
belajar siswa. Defenisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph tyler (1950). Ahli ini mengatakn bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa. Dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum
dan apa sebabnya. Defenisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli
lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan defenisi tersebut
adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Berbicara tentang evaluasi pendidikan istilah
evaluasi pendidikan ditanah air, Lembaga Administrasi Negara mengemukakan
batasan mengenai evaluasi pendidikan yaitu sebagai berikut.
Evaluasi pendidikan adalah :
1. Proses
atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditentukan.
2. Usaha
untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (Feed Back) bagi penyempurnaan
pendidkan.
Evaluasi juga dapat diartikan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen
dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan incidental,
melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik
dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
Alasan perlu dilakukan evaluasi hasil belajar adalah
pertama, dengan evaluasi hasil belajar dapat diketahui apakah tujuan pendidikan
sudah tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta mengarahkan pelaksanaan
proses belajar mengajar. Kedua, kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar
merupakan salah satu cirri dari pendidik professional. Ketiga , bila dilihat
dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan adalah merupakan kegiatan
manajemen , yang meliputi kegiatan planning, programming, organizing ,
actuating, controlling dan evaluating.
Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui
tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi
dasar ini dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar oleh peserta didik,
baik menyangkut aspek intelektual social,emosional, spiritual, kreativitas ,
dan moral. Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau
pembentukan kompetensi peserta didik.
B.
Fungsi
Evaluasi Pendidikan
Secara umum,
evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga
macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) mennunjang penyusunan
rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Seperti telah dikemukakan terdahulu, evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap, maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat diselesaikan, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi; yaitu;
Seperti telah dikemukakan terdahulu, evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap, maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat diselesaikan, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi; yaitu;
1. Hasil
evaluasi itu ternyata menggemberikan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi
evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan telah dapat dicapai sesuai dengan
yang direncanakan.
2. Hasil
evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan
alas an bahwa berdasar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya
penyimpangan-penyimpangan, hambtan atau kendala, sehingga mengharuskan
evaluator untuk bersikap waspada. Sehingga membuat ia harus mengkaji kembali rencana yang telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang penyusunan rencana.
evaluator untuk bersikap waspada. Sehingga membuat ia harus mengkaji kembali rencana yang telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang penyusunan rencana.
Evaluasi yang dilakukan secara berkesnambungan, akan
membukapeluang bagi
evaluator untuk membuat perkiraan (estimations), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak. Apabila berdasar hasil evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebabnya, serta mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi kegiatan evaluasi pada dasarnya juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan usaha. Perbaikan usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi adalah tidak mungkin; sebab untuk mengadakan perbaikan terlebih dahulu harus diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu perlu diperbaiki.
evaluator untuk membuat perkiraan (estimations), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak. Apabila berdasar hasil evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebabnya, serta mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi kegiatan evaluasi pada dasarnya juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan usaha. Perbaikan usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi adalah tidak mungkin; sebab untuk mengadakan perbaikan terlebih dahulu harus diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu perlu diperbaiki.
Adapun secara khusus, fungsi
evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditilik dari tiga segi, yaitu:
1) Segi Psikologis
2) Segi Didaktik
3) Segi Administratif.
Secara psikologis, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah dapat disoroti dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.
Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan bathin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan bathin yang pasti guna menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya.
Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:
1) Segi Psikologis
2) Segi Didaktik
3) Segi Administratif.
Secara psikologis, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah dapat disoroti dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.
Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan bathin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan bathin yang pasti guna menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya.
Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:
1. Memberika
landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta
didiknya.
2. Memberikan
informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta
didik di tengah-tengah kelompoknya.
3. Memberikan
bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
4. Memberikan
pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang
memerlukannya.
5. Memberikan
petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan
telah dapat dicapai.
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan
setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
1. Memberikan
Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS) bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap akhir catur wulan atau akhir semester.
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS) bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap akhir catur wulan atau akhir semester.
2. Memberikan
Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan: apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya.
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan: apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya.
3. Memberikan
Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu, pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatinkan, dan pada mata pelajaran tertentu kemampuan peserta didik sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu, pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatinkan, dan pada mata pelajaran tertentu kemampuan peserta didik sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari
berbagai segi pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan
atau fungsi penilaian ada beberapa hal.
1. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahhui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Jadi dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan dalam dunia pendidikan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi ke empat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahhui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Jadi dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan dalam dunia pendidikan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi ke empat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
C. TUJUAN EVALUASI PENDIDIKAN
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua
yaitu :
a. Untuk menghimpun bahan-bahan
keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau
taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b. Mengetahui tingkat keefektivitas
dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangka waktu tertentu.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk merangsang kegiatan peserta
didik dalam menempuh program pendidikan
b. Untuk mencari dan menemukan
factor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam
mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya.
D.
Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Dianatara kegunaan yang dapat
dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :
1. Terbukanya kemungkinan bagi
evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai
dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
2. Terbukanya kemungkinan untuk dapat
diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan
tujuan hendak dicapai.
3. Terbukanya kemungkinan untuk dapat
dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan
yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna sehingga tujuan yang dicita-citakan
akan dapat dicaai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar peserta didik
mengalami proses belajar selama periode tertentu. Fungsi evaluasi pendidikan
secara umum memiliki 3 fungsi yaitu mengukur kemampuan kemajuan, menunjang
penyusunan rencana dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Sedangkan secara khusus fungsi evaluasi yaitu dari segi psikologis, segi
didaktif dan segi administrative.
Tujuan evaluasi pendidikan secara
umu yaitu untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan bukti
mengenai taraf perkembangan yang dialami peserta didik setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dlam waktu tertentu. Dan untuk mengetahui tingkat
efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses
pembelajaran dalam jabgka waktu tertentu. Sedangkan secara khusus tujuan
evaluasi yaitu untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikandan
untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga
dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
Kegunaan evaluasi dalam bidang
pendidikan adalah terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh
informasi tentang hasil-hasl ytelah dicapai dalam rangka pelaksanaan program
pendidikan, terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara
program pendidikan yag telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai,
terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian
dan penyempurnaan program pendidikanyang dipandang lebih berdaya guna dan
berhasil guuna, sehingga tujuan yang dicita-citakan, aan dapat dicapai dengan
hasil yang sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar